Rabu, 31 Agustus 2011
Senja untukmu...
Kasihku…
kemarin aku mengirimkan lagi sepotong senja terindah untukmu..
bukan hanya sepotong tapi berpotong-potong..
dan entah sudah berapa banyak potongan senja yang aku kirimkan…
karena aku merasa sayang bila hanya sepotong saja…
Aku sengaja menghabiskan waktu senjaku dilaut itu..
hanya demi potongan senja itu…
Aku tahu kamu menyukai senja…
Akupun begitu mencintai senja..
makanya aku selalu tak mau melepaskan satu kesempatan...
bila aku di beri kesempatan untuk memotong senja itu
dan aku memotong senja dengan penuh siluet-siluet warna untukmu
ada warna ungu dan jingga kemerahan tentunya…
Meskipun kadang hitam pekat...
aku harus sabar menunggunya hingga petang menjelang...
hingga belahan langit lain terasa gelap…
dan hanya menyisakan belahan…
dengan sisa –sisa senja yang membentuk warna terindahnya
sebelum menghilang bersama garis horizontal laut itu.
Namun aku cukup senang,aku telah mengoleksikan banyak senja,
dan tiap senja aku selalu berbagi untukmu
lewat udara malam aku kirimkan untukmu..
Aku tidak butuh alamat lengkapmu…
Aku juga tidak butuh perangko…
dan tanpa selembar kertas penuh tulisan tangan yang acak-acakan..
tapi aku mengirimkannya untukmu…
Seandainya kau ada disini hadir bersamaku..
Tentu aku akan memotong berbagi denganmu…
Dan melahapnya berdua sampai menjadi tak tersisa…
Lhokseumawe...31 Agustus 2011
Aku dan senjaku
Selasa, 30 Agustus 2011
Camar yang hilang...
Camar itu kemana...
Pekikannya tak lagi ku dengar..
Aku rindu manuvernya diatas kilauan laut..
Aku rindu pekikan riangnya...
Camar itu kenapa..??
Apakah sayapnya patah sebelah...??
Apakah laut sudah tidak menarik baginya..??
Apakah dia tidak tahu aku merindukannya...??
Camar datanglah...
Ceritakan padaku...
Apa yang membuatmu diam...
Apa yang sedang mendiami hatimu...
Kau tahu aku dimana...
Aku masih disini...
Ditempat biasa kita bertemu,,
Dalam mimpi dan hayal kita..
Datanglah sekejap..
Temui aku..
Tuntaskan rasa rinduku..
Aku mohon...
Disenja itu aku menunggumu...
Senja kita..
1 Syawal 1432 H
Perempuan di pasar..
Hari ini hari terakhir berpuasa bagi sebagian umat Islam dan tentu saja persiapan menjelang hari raya pun di lakukan dengan suka cita, terlepas dari pengumuman pemerintah bahwa lebaran akan di tunda sampai rabu, sepertinya tidak masalah bersiap-siap dari hari ini..
dan keluargaku salah satunya yang repot dengan persiapan menyambut hari raya, sebenarnya tidak terlalu repot siy, hanya persiapan tradisi yang di lakukan bertahun-tahun sejak dulu..
seperti biasa menjelang hari H lebaran, aku atau anggota keluarga lainnya menemani ibuku berbelanja kebutuhan lebaran di pasar, dan pasar yang kami kunjungi pastilah pasar tradisional, maklum di kotaku tidak punya banyak pilihan supermarket yang serba ada.
Pasar..kebayang dong gimana ramenya, jangankan di hari menjelang lebaran, di hari biasapun penuh dengan berbagai macam ragam manusia, dan sebagian besar pengunjung pasar adalah perempuan, meskipun tidak sedikit laki-laki yang berbelanja ke pasar. di Aceh tradisinya adalah laki-laki yang berbelanja ke pasar, si perempuan menunggu sang suami pulang membawakan belanjaannya untuk kemudian di olah menjadi makanan sehari-hari, tapi itu dulu. Sekarang perempuan juga sudah banyak yang ke pasar dan berbelanja sendiri mengingat kesibukan sang suami (mungkin) atau ini lebih memudahkan bagi si perempuan untuk memilih bahan makanan apa yang ingin di olah.
oke bicara mengenai perempuan di pasar, tadi pagi saat di pasar aku sedikit mengamati ada banyak ragam perempuan, yah ada beberapa yang menarik (menurutku siy). hanya simple saja siy tapi ada makna dan pelajaran yang dapat aku ambil dari mengamati mereka.
Kejadian pertama, saat ibuku sedang menawar harga ikan, di sampingku ada 2 orang perempuan yang sepertinya sudah lama tidak bertemu, dan mereka saling sapa yang akhirnya mereka saling bercerita kalau suami-suami mereka poligami yang artinya ada perempuan lain di kehidupan mereka, dan entah kenapa mereka berceritanya sambil tertawa-tawa dan terkesan bahagia..(mudah2an beneran bahagia) sambil salah satunya ngomong gini " iyalah kak, kita pun senang, jadi ga terlalu repot mikirin dia klo lagi di luar kota, kan udah ada yang ngurusin.." OMG..mereka ikhlas banget..ternyata mereka tidak merasa terbebani malah merasa di bantu..Subhanallah untuk 2 perempuan itu. mudah-mudahan balasan Syurga untuk mereka.
oke kejadian berikutnya yang aku amati, saat ibuku sedang menawar harga daging sapi, di sebelahku ada ibu-ibu yang sedang berbincang dengan penjualnya yang ternyata adalah teman almarhum suaminya. dari cerita si ibu aku perkirakan mereka sudah bertahun-tahun tidak bertemu, karena si bapak penjual bertanya " bapak sinyak hou teuma? paken sidro? " ( bapaknya anak2 kemana? kok belanjanya sendirian?). si Ibu dengan santai menjawab " Abang ka geuwo bak Allah.." (abang sudah berpulang ke rahmatullah). ternyata suaminya menjadi salah satu korban konflik aceh dulu..haaahhh berat :( setiap mengingat peristiwa itu, kemudian aku dengar perbincangan si ibu itu, yang penting anak-anak bisa makan dan sekolah itu sudah cukup buat saya, karena ayahnya anak-anak cuma ninggalin sawah beberapa petak, tapi Alhamdulillah anak-anak bisa sekolah dan satu yang pertama bahkan bisa kuliah.. Ya Rabb..Subhanallah aku berucap dalam hatiku lagi..dia perempuan hebat dan aku salut..
Berikutnya aku jumpai perempuan yang berjualan daging (meugang istilah di aceh) dia keliatannya aceh banget, dengan kain sarung dan baju kurungnya terlihat gagah memegang alat pemotong daging..hahah aku suka, dia tidak kalah gaharnya dengan penjual laki-laki, karena di aceh kebiasaan yang menjual daging adalah laki-laki.. di sudut lain aku lihat perempuan buta yang di tuntun anaknya menjadi pengemis dan ini aku ga suka, kenapa harus mengemis? ah mudah sekali dia menyerah pada hidupnya. Ada lagi perempuan di pasar ini yang menjadi tukang parkir, dia sudah ibu-ibu mungkin usianya sekitar 50 Tahunan, tapi masih tetap kuat dan bekerja pekerjaan yang biasanya di lakukan oleh laki-laki.
Merekalah perempuan-perempuan yang sempat aku rekam di memory otakku hari ini, sangat terbatas memang, mengingat begitu banyaknya kisah perempuan yang sama atau malah lebih complicated di luaran sana..setidaknya ada pelajaran yang bisa aku ambil dari mereka.
Yah..hidup adalah berjuang untuk mempertahankan kehidupan, tidak ada kata menyerah selagi kita masih mau berusaha.. karena tidak semua perempuan beruntung mendapatkan pasangan yang mampu menafkahinya tanpa dia harus ikut banting tulang, ini bukan sekedar aksi emansipasi atau kesetaraan gender, tapi ini lebih kepada kebutuhan akan keberlansungan hidup..
Btw..besok hari raya yah..hehe
Aku dan Keluargaku memilih ikut Muhammadiyah dan ini sudah sejak dulu, tidak apa berbeda asalkan alasannya tepat ;)
Selamat Merayakan Hari Raya Iedul Fitri 1432 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin..
Taqabbalallahu Minnawaminkum..
Semoga Allah mempertemukan kita pada Ramadhan berikutnya
Dalam Rahmat dan Rahimnya..
Lhokseumwe 29 Ramadhan 1432 H
Dee
dan keluargaku salah satunya yang repot dengan persiapan menyambut hari raya, sebenarnya tidak terlalu repot siy, hanya persiapan tradisi yang di lakukan bertahun-tahun sejak dulu..
seperti biasa menjelang hari H lebaran, aku atau anggota keluarga lainnya menemani ibuku berbelanja kebutuhan lebaran di pasar, dan pasar yang kami kunjungi pastilah pasar tradisional, maklum di kotaku tidak punya banyak pilihan supermarket yang serba ada.
Pasar..kebayang dong gimana ramenya, jangankan di hari menjelang lebaran, di hari biasapun penuh dengan berbagai macam ragam manusia, dan sebagian besar pengunjung pasar adalah perempuan, meskipun tidak sedikit laki-laki yang berbelanja ke pasar. di Aceh tradisinya adalah laki-laki yang berbelanja ke pasar, si perempuan menunggu sang suami pulang membawakan belanjaannya untuk kemudian di olah menjadi makanan sehari-hari, tapi itu dulu. Sekarang perempuan juga sudah banyak yang ke pasar dan berbelanja sendiri mengingat kesibukan sang suami (mungkin) atau ini lebih memudahkan bagi si perempuan untuk memilih bahan makanan apa yang ingin di olah.
oke bicara mengenai perempuan di pasar, tadi pagi saat di pasar aku sedikit mengamati ada banyak ragam perempuan, yah ada beberapa yang menarik (menurutku siy). hanya simple saja siy tapi ada makna dan pelajaran yang dapat aku ambil dari mengamati mereka.
Kejadian pertama, saat ibuku sedang menawar harga ikan, di sampingku ada 2 orang perempuan yang sepertinya sudah lama tidak bertemu, dan mereka saling sapa yang akhirnya mereka saling bercerita kalau suami-suami mereka poligami yang artinya ada perempuan lain di kehidupan mereka, dan entah kenapa mereka berceritanya sambil tertawa-tawa dan terkesan bahagia..(mudah2an beneran bahagia) sambil salah satunya ngomong gini " iyalah kak, kita pun senang, jadi ga terlalu repot mikirin dia klo lagi di luar kota, kan udah ada yang ngurusin.." OMG..mereka ikhlas banget..ternyata mereka tidak merasa terbebani malah merasa di bantu..Subhanallah untuk 2 perempuan itu. mudah-mudahan balasan Syurga untuk mereka.
oke kejadian berikutnya yang aku amati, saat ibuku sedang menawar harga daging sapi, di sebelahku ada ibu-ibu yang sedang berbincang dengan penjualnya yang ternyata adalah teman almarhum suaminya. dari cerita si ibu aku perkirakan mereka sudah bertahun-tahun tidak bertemu, karena si bapak penjual bertanya " bapak sinyak hou teuma? paken sidro? " ( bapaknya anak2 kemana? kok belanjanya sendirian?). si Ibu dengan santai menjawab " Abang ka geuwo bak Allah.." (abang sudah berpulang ke rahmatullah). ternyata suaminya menjadi salah satu korban konflik aceh dulu..haaahhh berat :( setiap mengingat peristiwa itu, kemudian aku dengar perbincangan si ibu itu, yang penting anak-anak bisa makan dan sekolah itu sudah cukup buat saya, karena ayahnya anak-anak cuma ninggalin sawah beberapa petak, tapi Alhamdulillah anak-anak bisa sekolah dan satu yang pertama bahkan bisa kuliah.. Ya Rabb..Subhanallah aku berucap dalam hatiku lagi..dia perempuan hebat dan aku salut..
Berikutnya aku jumpai perempuan yang berjualan daging (meugang istilah di aceh) dia keliatannya aceh banget, dengan kain sarung dan baju kurungnya terlihat gagah memegang alat pemotong daging..hahah aku suka, dia tidak kalah gaharnya dengan penjual laki-laki, karena di aceh kebiasaan yang menjual daging adalah laki-laki.. di sudut lain aku lihat perempuan buta yang di tuntun anaknya menjadi pengemis dan ini aku ga suka, kenapa harus mengemis? ah mudah sekali dia menyerah pada hidupnya. Ada lagi perempuan di pasar ini yang menjadi tukang parkir, dia sudah ibu-ibu mungkin usianya sekitar 50 Tahunan, tapi masih tetap kuat dan bekerja pekerjaan yang biasanya di lakukan oleh laki-laki.
Merekalah perempuan-perempuan yang sempat aku rekam di memory otakku hari ini, sangat terbatas memang, mengingat begitu banyaknya kisah perempuan yang sama atau malah lebih complicated di luaran sana..setidaknya ada pelajaran yang bisa aku ambil dari mereka.
Yah..hidup adalah berjuang untuk mempertahankan kehidupan, tidak ada kata menyerah selagi kita masih mau berusaha.. karena tidak semua perempuan beruntung mendapatkan pasangan yang mampu menafkahinya tanpa dia harus ikut banting tulang, ini bukan sekedar aksi emansipasi atau kesetaraan gender, tapi ini lebih kepada kebutuhan akan keberlansungan hidup..
Btw..besok hari raya yah..hehe
Aku dan Keluargaku memilih ikut Muhammadiyah dan ini sudah sejak dulu, tidak apa berbeda asalkan alasannya tepat ;)
Selamat Merayakan Hari Raya Iedul Fitri 1432 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin..
Taqabbalallahu Minnawaminkum..
Semoga Allah mempertemukan kita pada Ramadhan berikutnya
Dalam Rahmat dan Rahimnya..
Lhokseumwe 29 Ramadhan 1432 H
Dee
Jumat, 26 Agustus 2011
Hujan sore itu..
Sore itu aku melihat awan begitu gelap, aku perkirakan sepertinya sebentar lagi langit akan menumpah ruahkan airnya. aku harus bergegas pulang jika tidak ingin kehujanan, maklumlah pegawai biasa sepertiku sejauh ini hanya mampu beli sepeda motor sebagai saranaku berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. aku bergegas merapikan meja kerjaku, mematikan laptopku serta mengunci laci-laci mejaku serta tak lupa aku sapa beberapa teman yang masih merapikan kerjaannya sembari aku berlalu dari mereka, hanya sapaan basa basi menjelang pulang kerja. aku selalu sendiri karena aku lebih nyaman sendiri untuk saat ini, tidak ada teman kerjaku yang kuanggap cukup dekat denganku, semua terlihat biasa di mataku.
Sampai di parkiran aku melihat ke atas langit, satu persatu gerimis mulai turun..ah sepertinya hujan akan sangat deras, baiknya aku tidak lansung menuju rumah karena aku pasti akan basah sedangkan bawaanku banyak, karena aku membawa sebagian pekerjaanku kerumah..aku nyalakan kuda besiku maka melaju anggunlah aku di sore yang padat itu, tujuanku hanya satu yaitu cafe tempat biasa aku menghabiskan waktu sendiriku atau sekedar hang out bersama teman. aku memilih tempat itu karena memang disitu suasananya nyaman dan tidak berisik, dengan interior yang semi klasik semakin mendukung suasana mendung di sore itu.
sampai di cafe itu aku parkirkan motorku di tempat biasa, aku melenggang santai masuk sambil menebarkan senyuman ke beberapa pelayan cafe yang wajahnya sudah familiar bagiku, satu diantara mereka dengan ramahnya bertanya " sendirian nih mba? teman-temannya mana? " aku menjawab singkat masih dengan nada sumringah " iyah niy yang lain lagi pada sibuk.. " aku memilih meja yang hanya menyediakan dua kursi, tepat menghadap jendela yang memanjang dari atas..pikirku tempat ini memang selalu menawarkan keteduhan, dari jendela ini aku bisa memandang awan hitam, air hujan yang perlahan tapi pasti mulai membasahi bumi..ah Alhamdulillah aku tiba tepat pada waktu hujan mulai turun.. seorang pelayan datang menghampiriku dan bertanya aku mau pesan seperti biasa atau ada tambahan lainnya, aku tersenyum manis dan mengatakan " seperti biasa saja mas " yah seperti biasa aku suka kopi hitam original dengan sedikit gula karena aku tidak terlalu suka manis dan di temani sepotong roti keju. sembari menunggu pesananku datang aku mengedarkan mataku sekedar melihat sekelilingku, tampak ada beberapa meja yang terisi selebihnya kosong dan sepi, ada 2 pasangan muda mudi, aku menebak mereka adalah pasangan kekasih, serta di meja lainnya ada kumpulan cewe-cewe dan cowo-cowo, pikirku mereka mungkin mahasiswa yang sedang membahas sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan kampus, karena sesekali terlihat mereka tergelak dalam tawa saat sedang memerankan salah satu gaya dosen mereka...ah mereka sama saja seperti dulu saat masih menjadi mahasiswa.
Lima menit kemudian orderanku datang disaat aku sudah mulai sibuk dengan laptopku kembali, ini yang membuat aku betah berlama-lama di cafe ini, karena mereka menyediakan wifi gratis bagi para pengunjungnya. aku seperti terlarut dalam dunia mayaku saat si pelayan mengantarkan pesananku sampai aku tidak tersadar ketika dia mengucapkan " silahkan dinikmati kopinya mba...." telat menyadarinya si mas pelayan tadi sudah berlalu sebelum aku mengucapkan terima kasih. ya sudhhlah toh nanti aku juga bisa mengucapkan terima kasih kepadanya saat aku akan pergi. Derasnya hujan di luar membuatku berhenti menatap laptop yang sedang menampilkan berita tentang politik yang sangat menjelimet di negeri ini, petir dan kilat terlihat menyambar membiaskan cahaya terang..ini terlalu bahaya untuk aliran listrik pikirku, aku matikan laptopku dan telpon genggamku demi keamananku, sebaiknya aku baca buku saja.
Langit masih saja gelap, angin juga masih kencang berhembus, sementara waktu hampir azan magrib di kota ini, aku baru tersadar kalau aku sedang kedatangan tamu jadi tidak perlu sholat, ya sudah aku kembali meneruskan bacaanku, buku yang tidak pernah bosan aku membacanya, buku yang di berikan oleh seseorang di masa lalu, seseorang yang membuat aku begitu mencintai bintang, seseorang yang betah berjam-jam bercerita tentang angkasa dan bintang-bintang, bahkan dia hafal semua rasi bintang, warna-warna bintang, apa saja mengenai bintang, aku ga tau kenapa dia begitu menggilai bintang, katanya " aku suka banget kerlipnya, coba deh kamu liat diatas sana tuh..sambil menunjukkan bintang-bintang itu padaku, aku melihat sorot mata yang berbinar ketika dia bercerita tentang bintang. sejak saat itu aku mulai mencintai bintang meskipun aku tidak hafal rasi, nama dan warna bintang, yang aku tahu kerlipnya memang indah dan aku suka.
Aku menutup bukuku dan beralih melihat keluar jendela, hari perlahan sudah malam, air hujan masih saja berlomba-lomba turun ke bumi. ingatanku kembali kepada saat itu, suatu malam di kota itu, di kota pertama kali aku bertemu dengannya. Sore itu dia menjemputku di kampus hanya sekedar ingin ngobrol dan duduk santai melepas rindu yang tertahan di hati karena hampir sebulan tidak bertemu. kami bercerita tentang apa saja, tentang pekerjaannya, tentang kegiatanku di kampus, sampai tidak terasa waktu menunjukkan jam 9 malam, lalu kami pun bergegas pulang karena tidak ingin kehujanan maka dia melajukan sepeda motornya dengan kecepatan yang tak seperti biasanya, bukan masalah buatku karena hal itu juga biasa aku lakukan saat-saat genting dan butuh cepat, Alhamdulillah sampai saat ini aku masih selamat. Sampai setengah perjalanan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, sebenarnya dari sore tadi sudah mendung tapi bukan mendung yang pekat. Tentu saja aku dan dia kebasahan meskipun sudah berusaha teduh di sebuah emperan toko yang tertutup tetap saja tempiasan air mengenai ujung-ujung jeansku. aku ingat saat itu ada beberapa orang yang sedang berteduh juga, mungkin nasib mereka sama sepertiku terjebak hujan yang mendadak sehingga tanpa persiapan. berselang sepuluh menit hujan tak kunjung reda, aku lihat jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 21.15 wib, aku mengusulkan padanya " mas gimana kalo kita terobos aja hujannya, mantel hujannya buat ngebungkusin tasku aja, karena aku bawa buku-buku kuliah nih " kataku.. dia dengan sedikit terpaksa mengikuti saranku meski berat, karena dengan alasan dia tidak ingin aku sakit karena hujan, aku berusaha meyakinkan dia kalau hujan tidak akan membuatku sakit, setelah sedikit tarik ulur maka kami meneruskan perjalanan dan hujan-hujanan..aahh kalau di ingat-ingat aku suka sekali suasana saat itu, aku dekap tasku di dada sambil menengadahkan kepalaku keatas langit menahan air hujan..indahnya hujan ini, aku suka dan dia pun suka...kami menikmati perjalanan pulang itu dengan kecepatan sepeda motor yang di jalankan dengan santai karena aku ingin menikmati setiap air hujan yang turun dari langit.
Sapaan dari seorang teman yang mengenalku, membuat lamunanku buyar.. aku jawab balasan sapaannya sekena saja karena seperti biasa, aku tidak terlalu suka berbasa basi.. aku lihat jam di tangan sudah pukul 20.00 wib dan hujan juga sudah tinggal gerimis halus, ah sebaiknya aku pulang saja, aku sudah terlalu lama disini larut dalam lamunan masa lalu dan ini tidak baik untukku. aku bergegas menutup buku, merapikan barang-barangku menyelipkan uang di sela cangkirku, setelah aku tandaskan kopiku yang sudah dingin, kemudian aku bergegas keluar dari cafe itu seraya melemparkan senyuman ramahku kepada beberapa pelayan yang ada, seperti biasa mereka akan mengatakan sesuatu, seperti.." hati-hati di jalan ya mba..sampai ketemu lagi.." aku balas dengan senyum manis dan berkata " makasih ya mas cafenya enak buat melamun " sambil terderai tawa ringanku.. aku berlalu meneruskan langkahku dan kembali ke kehidupan nyataku, bertarung dengan hidupku.
Rendevous Cafe
Aku dan kopi hitamku...
Kamis, 25 Agustus 2011
Perempuan itu menangis...
Hmm..hujan sedari pagi masih saja awet, tidak terlalu deras hanya gerimis rapat saja, tapi cukuplah membuat kerudungku basah saat harus berkegiatan di luaran sana..suasana begini sungguh membuatku sangat nyaman, nyaman melakukan apapun terutama bercengkrama dengan koneksi dan laptopku..haha bukannya setiap hari juga begitu..
Mendungnya langit membuatku teringat pada suatu kali saat aku masih bertugas di aceh tengah, seperti biasa aku selalu melakukan traveling sendirian, selain aku suka karena itu memang konsekuensi pekerjaanku yang mengharuskan mandiri. bekerja untuk perempuan dan anak di pelosok gunung dan desa adalah hal yang sangat kucintai, karena salah satu alasannya adalah aku tidak butuh berpura-pura dan dandan habis-habisan..hehe yaiyalah masa mau pertemuan di desa mesti ke salon dulu..
Hari itu seingatku hari senin, karena seperti biasanya setelah melakukan kegiatan bersama anak-anak di hari minggu, maka senin aku harus kembali ke kota dan mebuatkan laporan kegiatan di kantor seperti biasanya. aku menggunakan bis antar kota untuk kembali ke kotaku, aku sengaja memilih tempat duduk di samping jendela karena aku suka mengembarakan pikiranku kemanapun aku mau disaat-saat seperti itu, atau hanya sekedar membaca buku yang memang selalu aku bawa sebagai pengusir kejenuhanku.
Tepat di salah satu kecamatan yang di lalui bis itu naiklah seorang perempuan, yang aku taksir mungkin usianya sekitar 40an atau menjelang 50an, dari awal dia naik terlihat raut wajah yang sangat muram..dia duduk tepat bersejajaran dengaku hanya saja di seberang bangku sana, di sebelahnya kosong tidak ada penumpang. tidak ada yang menarik aku kembali meneruskan lamunanku sembari menikmati pemandangan alam yang memang indah. berselang 10 menit kemudian aku seperti di tarik paksa untuk mengalihkan pandanganku terhadap si perempuan tersebut, dari tempatku duduk aku bisa melihat bahunya naik turun, tangannya menutup wajahnya menggunakan kerudung yang terjulur menutupi dadanya..aku bingung, lama aku perhatikan baru kemudian aku tau kalau ia sedang menangis. dari tarikan nafas dan naik turunnya bahu aku perkirakan kalau tangisannya adalah tangisan kemarahan bukan kesedihan.. huff.. beribu pertanyaan muncul di kepalaku dan semua pertanyaan berawal dengan " kenapa? ada apa? " aku ingin menghampirinya sekedar memegang tangannya atau merangkul bahunya seperti biasa aku lakukan ketika aku menjadi konselor di Trauma center disaat ada klien perempuanku yang menangis. tapi saat itu aku tidak berani melakukannya, aku khawatir dia akan tersinggung dan terganggu..aku hanya diam dengan beribu pertanyaan yang berontak di otakku. 15 menit kemudian aku melihat nafasnya sudah mulai teratur..aku pikir dia sudah lega karena sudah melampiaskan kemarahannya dengan menangis, untung saja suara musik di bis itu sangat hingar bingar sehingga tangisannya meskipun dalam diam tidak terlihat mencolok.
Ahhh..kita perempuan kadang memang hanya butuh menangis untuk meluapkan emosi kita, ada banyak alasan kenapa kita menangis, bahagiakah? terharukah, kehilangankah atau terluka.. tidak perlu alasan yang muluk-muluk kalau memang ingin menangis untuk melegakan perasaan kita. tapi tidak untukku menangis memang tidak akan membuatku lemah, tapi menangispun tidak membuatku kuat.. aku sangat menghindari menangis, apalagi hanya menangisi cinta yang pergi..bagiku tidak penting, hal yang membuatku menangis adalah keluarga, penderitaan sekitarku dan dosa-dosaku..kalaupun aku pernah menangisi hatiku yang patah, cukuplah sekali perbuatan konyol itu aku lakukan karena seekor keledai pun tidak ingin jatuh ke lubang yang sama.
Menangis memang cara lain kita untuk meluapkan perasaan, tapi kenapa kita tidak menyampaikannya secara lisan saja? berbicara apa yang kita rasa, apa yang kita mau apa yang kita tidak mau.. kenapa perempuan terkadang sangat sulit mengungkapkan apa yang dia mau? karena budaya malukah? lantas kalau dengan budaya malu kita akan selalu di sakiti apa itu baik untuk kesehatan batin kita? aku yakin lelaki juga akan mampu memahami perempuan kalau dia mampu untuk mengungkapkannya dengan verbal apa yang dia mau. tapi memang tidak semua kita mampu melakukan itu, kembali ke pola asuh keluarga bagaimana anak perempuan di didik dan di besarkan.
sayup-sayup aku mendengarkan lagunya rita efendy yang salah satu liriknya adalah, hati perempuan menyimpan kasih sayang tak terbatas waktu tak kenal usia..kesabaran perempuan seluas samudera ada ketegaran dalam kelembutan perempuan, ada kelembutan dalam ketegaran...
So kalau merasa perempuan hebat ;) speak up galls.. karena kita adalah mitra laki2, bukan atasan apalagi bawahan..kesempatan kita sama..yang membedakan kita dengan laki-laki adalah hanya kodrat yang Allah berikan pada kita yaitu 4M Menstruasi, Mengandung, Melahirkan dan Menyusui..;)
Lhokseumawe 25 Ramadhan 1432 H
Aku Perempuan
Rabu, 24 Agustus 2011
Dan...
Dan…
Bila esok, datang kembali
Seperti sedia kala
Dimana kau bisa bercanda
# now playing ; DAN - SO7
ah aku jadi kangen JOGJA dan dia...
Bila esok, datang kembali
Seperti sedia kala
Dimana kau bisa bercanda
Dan…
Perlahan kau pun, lupakan aku mimpi burukmu
Dimana t’lah kutancapkan duri tajam
Kaupun menangis, menangis sedih
Maafkan aku…
Perlahan kau pun, lupakan aku mimpi burukmu
Dimana t’lah kutancapkan duri tajam
Kaupun menangis, menangis sedih
Maafkan aku…
Dan…
Bukan maksudku, bukan inginku melukaimu
Sadarkah kau di sini kupun terluka
Melupakanmu, menepikanmu
Maafkan aku…
Bukan maksudku, bukan inginku melukaimu
Sadarkah kau di sini kupun terluka
Melupakanmu, menepikanmu
Maafkan aku…
Lupakanlah saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala
Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala
# now playing ; DAN - SO7
Hmmm... kau bilang lagu ini mewakili perasaanmu ketika kau membaca tulisanku, ah sudahlah..kita harus moving on..kamu sudah memilih dan kamu harus bisa menerima konsekuensinya.. aku sudah keluar dari lingkaran itu..aku sudah tanpa rasa, jadi aku harap ini tidak memberatkanmu untuk menjalani pilihanmu. pilihanmu jelas sudah..dan aku rasa sudah tidak ada yang perlu di pertanyakan tentang perasaan kita masing-masing :)
Kita tetap akan menjadi sahabat atau saudara mungkin..karena itu jauh lebih baik buat kita..aku, kamu dan kita adalah manusia bebas..bebas memilih dan menentukan apa yang kita mau..so kita harus MOVING ON....!!! doaku masih menyertaimu kok ;)
Aku dan SO7
ah aku jadi kangen JOGJA dan dia...
Selasa, 23 Agustus 2011
Waktu yang tepat tuk berpisah...
Dan bila kau harus pergi..
Jauh dan takkan kembali..
Ku akan merelakanmu bila kau bahagia..
Selamanya...disana..
Walau tanpaku...
Kuakan mengerti cinta
Dengan semua yang terjadi
Pastikan saja langkahmu..
Tetap berarti...
Bisakah aku tanpamu..
sanggupkah aku tanpamu...
Sehangat pelukan hujan..
Saat kau lambaikan tangan...
Tenang wajahmu berbisik..
Inilah waktu yang tepat untuk berpisah..
Selembut belaian badai..
Saat kau palingkan arah..
Jejak langkahmu terbaca..
Inilah waktu yang tepat tuk berpisah
Kuakan pahami cinta..
Dengan apa yang terjadi..
Pastikan saja mimpimu..
Tetap berarti...
Aku tak pernah mengharap kau tuk kembali..
Saat kau temukan duniamu...
Aku tak pernah menunggu kau tuk kembali...
Saat bahagia mahkotamu..
Bila kedamaian selimutmu..
Jangan kau kembali...
#now playing : S07 - waktu yang tepat tuk berpisah
Akan selalu ada 2 hal yaitu perpisahan dan pertemuan..hmm aku akan tetap berpijar dan selalu bersinar seperti pintamu :)
Minggu, 21 Agustus 2011
Reunian...
21 Ramadhan 1432 H
Alhamdulillah akhirnya kegiatan reunian smu ku terlaksana dengan sukses...aku hepi, teman-teman hepi..ah rasanya seperti terlempar ke masa SMU, canda tawa ga ada habisnya..haha padahal diantara mereka sepertinya cuma aku dan satu orang temanku yang masih betah melajang, yang lainnya udah pada punya buntut, ga cowo ga cewe semua sudah pada berbuntut.
how happy Iam.. ketawa lepas, berbagi cerita hidup, bertemu sahabat lelaki yang dulu...ga sia2 maskeran dari kemarin..wkwkwk untung aja tadi sebelum berangkat ga kesalon :p. ah ga sabar nungguin pada ngetag foto.. aku cantik tadi dengan kerudung biruku :P hihiii...
Alhamdulillah ya Rabb atas anugerahMu hari ini..
Rasa yang lega...
11.59 pm
Ketika kau datang lagi...
Bercerita tentang hidupmu...
Ketakutan dan kebahagiaanmu...
Ketakutan dan kebahagiaanmu...
dan aku tetap saja seperti biasanya...
Melayanimu sepenuh hatiku...
Tapi...
Kini berbeda...
Rasaku sudah tidak sama...
Aku mencoba mencari celah rasaku..
Sedihkah aku..?? Kecewakah aku..??
Kehilangankah aku...?? kangenkah aku...??
Semua pertanyaan itu jawabannya ternyata TIDAK...
Saat bersamamu aku mencoba kembali melihat kedalam hatiku...
Hatiku biasa..sangat biasa bahkan tanpa rasa...
Alhamdulillah..akhirnya aku benar-benar terlepas dari belenggu rasa...
Rasanya sangat melegakan..
Kini aku bisa lebih bijaksana menjadi tong sampahmu...
Syukurku hanya padaMu Rabb...
Atas segala kelegaan akan perasaan ini...
Hanya engkau sang maha pembolak balik hati..
Aku siap menghadapi hari-hari baruku..
Sangat siaaap...
Lhokseumawe 21 Ramadhan 1432 H
Aku, senja dan bintang
Sabtu, 20 Agustus 2011
apa yah...
eniwei akhirnya aku maskeran juga :( yah demi mempersiapkan diri cantik besok di acara reunian SMU..uhhh aku sebenarnya ga terlalu ambil pusing penampilan siy, asalkan bersih dan wangi serta pantas rasanya udah cukup.. ini gara-garanya 2 hari yang lalu ketemu sahabatku (mia) dengan polosnya dia berkata..waduuuh kenapa itu wajah jadi jerawatan gitu..ckckck rawat dirilah kamu tuh, udah segini gedenya juga masih malas merawat wajah..
lah apa salah dengan wajahku :( jerawat sebiji atau beberapa biji yang nongol toh tidak mengurangi kecantikanku :p..hahaha dari dulu aku lebih suka mempercayakan salon untuk perawatan wajahku karena aku malas banget ngerjain sendiri, tapi sayangnya ke salon juga tunggu kapan aku suka dan mood, jadi tidak konsisten..kalau kata temenku "yaiyalah lah wong perempuan jadi-jadian kok :p " hahahaaha ah ga segitunya kaleee...ga semua perempuan harus seperti kebanyakan perempuan lainnya, contohnya akuh...bangga dong jadi diri sendiri :p
tapi apapunlah aku hari ini pada akhirnya maskeran dewean dan semua perawatan dilakukan sendiri, mau ke salon rasanya malaaaaaaas banget..
ini juga demi ibuku...wkwkwk yang protes kenapa aku tidak merawat diri..
ah menurutku tidak semua laki2 tertarik pada packaging perempuan, karena yang paling penting adalah Brain, Behaviour and Inner beauty :"> . jadi be a good muslimah saja sudah mencakup semuanya, menjaga kebersihan dan keindahan kan tidak harus melulu kesalon dan boros..cukup dirumah saja ;)
kelak aku hanya mau berhias untuk imamku saja...hihihihi mempercantik diri hanya untuknya...
kapan yah? kapaaan...hahhaha
ah nanti juga ada masanya ;)
Allah pasti lagi nyiapin seseorang yang aku butuhkan dan baik untukku :)
Amiiin...Ya Rabb...
Kejadian pagi ini...
20 Ramadhan 1432
10.45 am
dek a kepasar yuk, kata ibuku.. aku diam sambil mengernyit trus nanya, pasar mana? pasar pagi aja kata ibuku, aku balik nanya pasar pagi apa engga kesiangan klo jam segini?
enggalah..kan jam segini malah enak orangnya udah ga serame pagi tadi, lanjut ibuku..
ya udah aku siap-siap dulu yah kataku pada ibuku..aku liat ibuku sudah ready siy cuma tinggal make kerudung ajah..
aku masuk kamar, ganti baju..pake celana batik gombrang kesayanganku, pake atasan kaos sepanjang lutut warna senada sama bawahan dan pake jilbab rumahan yang pasti nutupin dadalah.. aku keluar kamar, ngeluarin motor dan siap-siap ke depan. sampe di depan ibuku diam sejenak sambil liat penampilanku..dan berkata..hmm itu celana batiknya bisa ganti yang lain ga? aku cengar cengir aja sambil berkata..udahlah mak kan cuma kepasar pagi..sambil ngaca di spion motor dan ngedumel..uhhh niy jerawat kenapa nongol lagi :( ga tau apa besok ada acara reuni, dan gw mesti cantiklah..*pada dasarnya emang sudah cantik siy :p narsis..wkwkwkwkw*
eh ibuku malah nambahin, gimana mau cantik ga mau merawat diri..kalau keluar rumah setidaknya pake bedak meskipun tipis, ga muka polos begitu..di tambah pakaian yang ga jelas..aduuuhhh berasa punya anak usia 70 tahun..aku diam saja sambil manasin motor..hahaa dalam hati aku mikir juga siy...iya yah setidaknya rapihlah sedikit, trus si ibu nyambung lagi..dandan itu bukan cuma kalau kepesta doang.. keluar rumah tuh mestinya rapih biar kesannya keurus..(aku wwkwkkwkwkk ngakak dalam hati ) cuma bisa bilang iya mak..iya mak..yang pentingkan pakaianku tetap syar'i :p haha...
kalau ke pasar pagi tradisional artinya siap-siaplah menjadi troly bagi ibuku :( yang artinya mesti punya tulang sekuat baja dan otot besi..karena belanjaannya pasti banyak dan pasti muter-muter pasar :( ikhlaaasss...ikhlassss...demi ibunda tercinta sedunia akhirat, apapun aku lakukan deh..muuahhh lupyul mamak ;)
muter-muter ampe pegel dan tangan ampe kekar karena kiri kanan penuh bawaan :( yang tidak mungkin aku bebankan ke ibu karena beliau sudah tidak sanggup lagi membawa banyak belanjaan..ada satu pemandangan yang teduh, di tengah riuh pikuknya pasar..ada pemandangan sedaaaaaap..ssstt ada cowo manis, dengan jenggot minimalis dan berpeci haji..maknyussss yang ngeliat aja bikin teduh apa lagi klo bersamanya..hahaa puassaaaaaaaaaaaaa jaga mata dan hati :(...iyahh...iyyyaaahhh...jaga pandangan juga deh..yah dari pada mikir yang engga-engga akhirnya aku menjelalati mataku nyari-nyari sendal jepit yang oke setiap ngelewatin si abang-abang yang jualan di emperan..hmm dari sekian banyak si abang-abang ga ada yang menarik, bukan si abangnya yang ga menarik tapi sendal jepitnya :p. lagian klo pergi sama ibu trus beli sendal jepit lagi siap-siap aja di omelin..wkwkwkwk
pulang dari pasar, capek pengen minum tapi kan ini puaaaasssssaaaaa..dan Alhamdulillahnya satu jam kemudian hujan turun deraaaas banget..horeeeeeee....jadi adem dan bikin ngantuk..
Pentingkah....???
Seorang pengangguran melamar pekerjaan
sebagai "office boy"di Istana Negara (kantor SBY),
Jakarta . Andi Mallarangeng mewawancara dia dan
melihat dia membersihkan lantai sebagai tesnya.
"Kamu diterima," katanya, "berikan alamat e-
mailmu dan saya akan mengirim formulir untuk
diisi dan pemberitahuan kapan kamu mulai
bekerja." Laki-laki itu menjawab,"Tapi saya tidak
punya komputer, apalagi e-mail."
"Maaf," kata Mallarangeng. "Kalau kamu tidak
punya e-mail, berarti kamu tidak hidup. Dan siapa
yang tidak hidup, tidak bisa diterima bekerja."
Laki-laki itu pergi dengan harapan kosong. Dia
tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya dengan
Rp.100.000 di dalam kantongnya. Kemudian ia
memutuskan untuk pergi ke Pasar Minggu dan
membeli 10kg peti tomat. Ia menjual tomat itu dari
rumah ke rumah. Kurang dari 2 jam, dia berhasil
melipatgandakan modalnya. Dia melakukan
kerjanya tiga kali, dan pulang dengan membawa
Rp.300.000
Dia pun sadar bahwa dia bisa bertahan hidup
dengan cara ini. Ia mulai pergi bekerja lebih pagi
dan pulang larut. Uangnya menjadi lebih banyak
2x sampai 3x lipat tiap hari.
Dia pun membeli gerobak, lalu truk, kemudian
akhirnya ia memiliki armada kendaraan
pengirimannya sendiri.
Lima tahun kemudian, laki-laki itu sudah menjadi
salah satu pengusaha makanan terbesar di
Indonesia . Ia mulai merencanakan masa depan
keluarga, dan memutuskan untuk memiliki
asuransi jiwa.
Ia menghubungi broker asuransi, dan memilih
protection plan. Sang broker pun menanyakan
alamat e-mailnya.
Laki-laki itu menjawab, "Saya tidak punya e-mail."
Sang broker bertanya dengan penasaran, "Anda
tidak memiliki e-mail, tapi sukses membangun
sebuah usaha besar. Bisakah Anda bayangkan,
sudah jadi apa Anda kalau Anda punya e-mail?!"
Laki-laki itu berpikir sejenak lalu menjawab, "Ya,
saya mungkin sudah jadi office boy di Istana
Negara!"
____________ _________ _________ _________ ___
Pesan Moral:
1. Internet bukanlah solusi hidup Anda.
2. Kalau Anda tidak punya akses internet, lalu
bekerja keras, Anda bisa jadi milyuner.
3. Kalau Anda menerima pesan ini melalui e-mail,
Anda lebih dekat untuk menjadi "office boy/girl"
daripada seorang milyuner. Have a nice day!!
NB : Jangan kirim balik pesan ini pada saya, saya
hendak menutup e-mail saya dan menjual tomat!!!
sebagai "office boy"di Istana Negara (kantor SBY),
Jakarta . Andi Mallarangeng mewawancara dia dan
melihat dia membersihkan lantai sebagai tesnya.
"Kamu diterima," katanya, "berikan alamat e-
mailmu dan saya akan mengirim formulir untuk
diisi dan pemberitahuan kapan kamu mulai
bekerja." Laki-laki itu menjawab,"Tapi saya tidak
punya komputer, apalagi e-mail."
"Maaf," kata Mallarangeng. "Kalau kamu tidak
punya e-mail, berarti kamu tidak hidup. Dan siapa
yang tidak hidup, tidak bisa diterima bekerja."
Laki-laki itu pergi dengan harapan kosong. Dia
tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya dengan
Rp.100.000 di dalam kantongnya. Kemudian ia
memutuskan untuk pergi ke Pasar Minggu dan
membeli 10kg peti tomat. Ia menjual tomat itu dari
rumah ke rumah. Kurang dari 2 jam, dia berhasil
melipatgandakan modalnya. Dia melakukan
kerjanya tiga kali, dan pulang dengan membawa
Rp.300.000
Dia pun sadar bahwa dia bisa bertahan hidup
dengan cara ini. Ia mulai pergi bekerja lebih pagi
dan pulang larut. Uangnya menjadi lebih banyak
2x sampai 3x lipat tiap hari.
Dia pun membeli gerobak, lalu truk, kemudian
akhirnya ia memiliki armada kendaraan
pengirimannya sendiri.
Lima tahun kemudian, laki-laki itu sudah menjadi
salah satu pengusaha makanan terbesar di
Indonesia . Ia mulai merencanakan masa depan
keluarga, dan memutuskan untuk memiliki
asuransi jiwa.
Ia menghubungi broker asuransi, dan memilih
protection plan. Sang broker pun menanyakan
alamat e-mailnya.
Laki-laki itu menjawab, "Saya tidak punya e-mail."
Sang broker bertanya dengan penasaran, "Anda
tidak memiliki e-mail, tapi sukses membangun
sebuah usaha besar. Bisakah Anda bayangkan,
sudah jadi apa Anda kalau Anda punya e-mail?!"
Laki-laki itu berpikir sejenak lalu menjawab, "Ya,
saya mungkin sudah jadi office boy di Istana
Negara!"
____________ _________ _________ _________ ___
Pesan Moral:
1. Internet bukanlah solusi hidup Anda.
2. Kalau Anda tidak punya akses internet, lalu
bekerja keras, Anda bisa jadi milyuner.
3. Kalau Anda menerima pesan ini melalui e-mail,
Anda lebih dekat untuk menjadi "office boy/girl"
daripada seorang milyuner. Have a nice day!!
NB : Jangan kirim balik pesan ini pada saya, saya
hendak menutup e-mail saya dan menjual tomat!!!
Karena dia Manusia biasa...
Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu? Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban duniawi(cakep atau tajir :D manusiawi lah :P). Tapi ada satu jawaban yang sangat berkesan di hati saya. Hingga detik ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Lalu memutuskan menikah.
Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak akan heran. Proses pernikahan seperti ini sudah lazim. Dia bukanlah akhwat, sama seperti saya. Satu hal yang pasti, dia tipe wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sulit untuk membuka diri. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menanggapi dengan serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi.
Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya. Serta memohon saya untuk cuti, agar bisa menemaninya selama proses pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya. Asli. Saya pengin tau, kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu. Ada apakan gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia bisa memutuskan menikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk sekali waktu itu (sok sibuk sih aslinya). Saya tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan. Beberapa kali dia telfon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa hal. Beberapa kali saya telfon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya. That's all. Kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Saya menggambil cuti sejak H-2 pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap dirumahnya. Jam 11 malam, H-1 kita baru bisa ngobrol -hanya- berdua. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh membelenggu kita. Padahal rencananya kita ingin ngobrol tentang banyak hal.
Akhirnya, bisa juga kita ngobrol berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak pada saya. Beberapa kali Mamanya mengetok pintu, meminta kita tidur. "Aku gak bisa tidur." Dia memandang saya dengan wajah memelas. Saya paham kondisinya saat ini. "Lampunya dimatiin aja, biar dikira kita dah tidur." "Iya.. ya." Dia mematikan lampu neon kamar dan menggantinya dengan lampu kamar yang temaram. Kita melanjutkan ngobrol sambil berbisik-bisik. Suatu hal yang sudah lama sekali tidak kita lakukan. Kita berbicara banyak hal, tentang masa lalu dan impian-impian kita. Wajah sumringahnya terlihat jelas dalam keremangan kamar. Memunculkan aura cinta yang menerangi kamar saat itu. hinggá akhirnya terlontar
juga sebuah pertanyaan yang selama ini saya pendam. "Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari tidurnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Berlahan dia membuka laci meja riasnya.
juga sebuah pertanyaan yang selama ini saya pendam. "Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari tidurnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Berlahan dia membuka laci meja riasnya.
Dengan bantuan nyala LCD HP dia mengais lembaran kertas didalamnya. Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan selembar amplop pada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Amplop putih panjang dengan kop surat perusahaan tempat calon suaminya bekerja. Apaan sih. Saya memandangnya tak mengerti. Eeh, dianya malah ngikik geli. "Buka aja." Sebuah kertas saya tarik keluar. kertas polos ukuran A4, saya menebak warnanya pasti putih hehehe. Saya membaca satu kalimat diatas dideretan paling atas. "Busyet dah nih orang." Saya menggeleng-gelengkan kepala sambil menahan senyum. Sementara dia Cuma ngikik melihat ekspresi saya. Saya memulai membacanya. Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu.
Kepada Yth
Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya
dan calon kakak buat adik-adik saya
Di tempat
Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya
dan calon kakak buat adik-adik saya
Di tempat
Assalamu'alaikum Wr Wb
Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai. Saya, yang bernama ...... menginginkan anda ...... untuk menjadi istri saya.
Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai. Saya, yang bernama ...... menginginkan anda ...... untuk menjadi istri saya.
Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Saat ini saya punya pekerjaan. Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan. Tapi yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anakku kelak.
Saya memang masih kontrak rumah. Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti, saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya.
Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh karena itu. Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh saya.
Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik.
Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda. Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha
sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini.
Saya memang masih kontrak rumah. Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti, saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya.
Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh karena itu. Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh saya.
Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik.
Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda. Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha
sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini.
Saya mohon sholat istiqaroh dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya kasih
waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan jalan yang
kita tempuh ini.Amin
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat 'lamaran' yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistis. Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta minimalis, saya menyebutnya.Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan. "Kenapa kamu memilih dia."
"Karena dia manusia biasa." Dia menjawab mantap. "Dia sadar bahwa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari. Entah kenapa, Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buat aku." "Maksudnya?"
"Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. Iya kan? Paling gak. Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau suatu saat nanti kita jadi gembel. Hahaha."
"Ssttt." Saya membekap mulutnya. Kuatir ada yang tau kalau kita belum tidur. Terdiam kita memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kita saling berpandangan lalu cekikikan sambil menutup mulut masing-masing. "Udah tidur. Besok kamu kucel, ntar aku yang dimarahin Mama." Kita kembali rebahan. Tapi mata ini tidak bisa terpejam. Percakapan kita tadi masih terngiang terus ditelinga saya.
"Gik..."
"Tidur. Dah malam." Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin
dia tidur, agar dia terlihat cantik besok pagi. Kantuk saya hilang
sudah, kayaknya gak bakalan tidur semaleman nih.
* * *
"Gik..."
"Tidur. Dah malam." Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin
dia tidur, agar dia terlihat cantik besok pagi. Kantuk saya hilang
sudah, kayaknya gak bakalan tidur semaleman nih.
* * *
Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya. Sadar bahwa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitupun dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh ditiupkan dalam rahim. Tidak
ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tapi sebuah 'proses usaha'. Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan 'nama'.Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan. Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua menjadi indah.
ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tapi sebuah 'proses usaha'. Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan 'nama'.Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan. Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua menjadi indah.
Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA.
Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan.
Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan.
Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah.
Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan.
Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah.
Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Witing tresno jalaran garwo (sigaraning nyowo), kalau diterjemahkan secara bebas: "Cinta tumbuh karena suami/istri( belahan jiwa)." Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa.
Amin.
Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah.
Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Witing tresno jalaran garwo (sigaraning nyowo), kalau diterjemahkan secara bebas: "Cinta tumbuh karena suami/istri( belahan jiwa)." Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa.
Amin.
Jumat, 19 Agustus 2011
Memberi dan Menerima...
19 Ramadhan 1432 H
Hoaaammm.....mata masih pengen merem tapi mana mungkin :(, ini niy akibat yang sering-sering di sebut bang Rhoma...jangan BEGADANG, hooaammm apa lagi di tambah perut kosong maka pilihan tidur menjadi pilihan yang sangat tepat. talk on phone last night from 11.30pm until 5.am huhuhuhu ampe pegel telinga, kram otak dan keseleo seluruh bagian tubuh, begitulah kalau sudah ngobrol sama manusia sebiji itu maka bahan omongan ga akan pernah ada habisnya, padahal yang di bahas mah seputaran-seputaran itu doang..ckckck lagian setiap hari juga ngobrol by YM, ga bosan apa? hadeeeuuhhh entahlah
Entah apa jenis hubungan ini, sahabatkah atau teman biasa..hmm yang pasti so far aku nyaman bercerita sama temen sejenisku yang itu, begitu pun dia (harus) merasa nyaman ngobrol sama aku, entah apa karena sama gilanya, eh tapi dia aja dink yang gila..aku mah ogah..manis kalem gini, idaman para mertua kok, masa gila :p kalau di gila-gilain sepertinya iyah *muka merona biru*
Mengenalnya di sebuah Room chat provide by Yahoo, jadilah awal pertemanan yang naik turun itu, sepertinya sudah 3 tahun berjalan, meskipun belum pernah bertemu muka tapi komunikasi cukup lancar, konflik pastilah ada namanya juga manusia dengan otak dan orientasi yang berbeda..hmmm emang pada dasarnya aku ga pendendam, baik hati, ramah tamah dan tidak rajin menabung, maka konflik yang berat sekalipun bisa aku maapkan, tapi dengan catatan ga boleh di ulangi, klo di ulangi...pergilah kau pergi dari hidupku..huuuuhuuuu...lagu siapa itu yah? hmm lupa :(
Berteman, saling memberi dan menerima itu hal yang tidak akan terpisahkan dalam proses sebuah persahabatan, ada saatnya aku yang memberi dan ada pula saatnya aku yang menerima.. kadang hanya hal yang sangat sederhana siy, ketika dia butuh teman bercerita maka aku akan memberikan waktu dan pikiranku untuknya, begitu juga dengan dia yang sepertinya sabar aja ngeladeni orang gila sepertiku..orang gila cantik :p. Tapi itulah esensi berteman tanpa syarat, menerima teman kita apa adanya dia, membuatnya menjadi lebih positif, saling mengingatkan fastabikul khairat dan memaafkannya ketika dia melakukan kesalahan meskipun itu menyakitkan.. tapi pertemanan memang membutuhkan kepercayaan dan keterbukaan (bukan buka-bukaan :p ). hal ini yangaku pegang selama berteman.
semasa aku sekolah, kuliah sampai kerja..aku selalu punya gank yah teman-teman buat hangout togetherlah..dan entah kenapa aku selalu saja menemukan teman yang sama gilanya dan berani malu..hahah aku bersyukur memiliki teman dan sahabat yang selalu mampu membuat aku menjadi apa adanya tanpa perlu jaim. meskipun aku selalu menjadi tong sampah mereka, its oke karena aku yang memang suka konseling (baca : dengerin curhat) jadi kapanpun mereka butuh, aku siyaaaap...!! hihihiih jadi saling memberi dan menerima menurutku ya gitu itu..tidak bersyarat.
Masih di temani murotalnya Ahmed bin Ali al Ajamy.. adeeeemmm banget, teduuuuuuh banget...
Kamis, 18 Agustus 2011
Sendal jepit
09.45 wib
masih ngider-ngider di seputaran masjid sambil mata jelalatan..uhh..mana niy sendal jepitku.. akhirnya setelah 10 menit tidak menemukannya maka hilanglah seluruh harapanku...hiks.. ah segitunya, itu kan cuma sendal jepit..eits jangan salah..justru karena itu hanya sendal jepit makanya aku sangat mencintainya. karena menurutku dia selalu setia kemanapun aku ajak, apa lagi ini hilangnya di masjid itu artinya dia berarti banget, menuju tempat ibadah pun dia aku bawa serta..
Hmm..apa orang-orang sedang mengamalkan ambillah yang baik-baik maka tinggalkan yang buruk-buruk, tapi masalahnya itu sendal jepit sudah jelek karena seingatku siy sudah 3 ramadhan menemaniku ke masjid belum lagi kalau di pake sehari-hari..berarti sudah sepuh toh...hufff apa karena sudah tua maka nilai historinya tinggi yah :( jadi sendal itu raiblah entah dimana...
Tapi sebenarnya ada keuntungannya juga buatku si penggemar sendal jepit yang kebetulan juga rajin beli sendal jepit, bayangkan saja untuk jenis sendal jepit yang begitu aku punya 3 koleksi warna ungu, coklat tua dan yang ekstrim oranye..ohhh God berasa make wortel di kaki...jadi aku punya alasan beli yang baruu....huhuhuhuuuuu...mengingat ibuku sselalu saja ngomel klao aku rajin beli sendal jepit :(
Tapi apapun ceritanya aku sedih juga kehilangan salah satu sendal jepitkuwh... tapi mungkin memang yang mengambilnya lebih membutuhkan kali yah..ya sudahlah aku ikhlasss.... kan berbagi di bulan Ramadhan bisa lipat ganda pahalanya...hihiih cihuuuuy..
Langganan:
Postingan (Atom)