Senin, 27 Februari 2012

di Hujan itu...



Maukah duduk disampingku saat ini…?
Menikmati hujan yang turun berlomba ke bumi..
Setiap air yang tumpah menciptakan sebuah harmoni..
Membasahi jiwa kita yang dahaga  ini…

Mauku sederhana..
Berdua denganmu menikmati sisa hidup kita..
Mauku masih saja sederhana..
Menikmati hujan berdua...

 atau kita nikmati saja hujan sore ini..
dengan melihat anak-anak kita bermain..
berlarian kesana kemari dalam rinai hujan..
menikmati kebebasannya dalam mencintai alam..

aku bahkan ingin kita bisa menikmati hujan ini sampai kita menua
sampai kita tak sanggup melihat dengan jelas air yang sedang tumpah
dan lagi-lagi mauku tetap sederhana...
yang ku mau kau menggenggam tanganku hangat dan berkata..
" kaulah pelangiku yang selalu muncul setelah hujan pergi..."





Lhokseumawe

- Dee -



Minggu, 19 Februari 2012

Dimanakah...??

“Dimana dia ya Allah….???? Seorang laki-laki yang telah kau janjikan untukku. Seorang laki-laki sebagai penyempurna agamaku, penjaga ketaatanku sekaligus penggenap langkah dakwahku….??????”

Lelah… dan teramat letih…!!!

Jika hati ini mencoba mengeja setiap rencana Allah. Tapi satu keyakinan yang akan terus membuatku tersenyum di tengah hati yang semakin lelah. Janji Allah mungkin tidak datang dengan “SEGERA”. Tapi akan selalu datang dengan “PASTI”. Seperti apa yang telah Allah janjikan dalam surat An-Nur : 26. Sekarang, aku memang tidak tahu siapa dirimu dan dimana keberadaanmu. Tapi aku yakin, kau akan dipertemukan Allah denganku saat masing-masing kita telah baik di mata Allah.

Jika aku menginginkan kau seorang yang baik dimata Allah, maka izinkanlah aku untuk selalu memperbaiki diriku dengan kebaikan sesuai ketentuan Allah.
Jika aku menginginkan kau memberikan cintamu hanya untukku, maka izinkan mulai sekarang aku menjaga hati dan cinta ini hanya untukmu.

Jika sekarang aku menginginkanmu menjaga akhlak dan pandanganmu untukku, maka, izinkanlah mulai sekarang aku menjaga akhlak dan pandanganku hanya untukmu.

Sehingga, ketika telah tiba waktunya bagi Allah untuk mempertemukan kita, indahnya cinta yang terbingkai dengan syurga pernikahan akan menjadi penggenap separoh dari agama ini.

Jika aku boleh jujur, penantian panjang ini layaknya malam yang semakin gelap dan pekat. Hanya cahaya iman dan sabar yang akan menjadi penerang. Tapi aku yakin, malam yang semakin gelap dan pekat itu, tidak akan berlangsung selamanya. Karena semakin waktu berangkat jauh membawa gelapnya malam, semakin dekat pula waktu menuju pagi dengan sambutan mentari yang cerah.

Ya… di saat pagi itulah Allah akan mempertemukan kita sesuai janji-Nya. Pagi yang cerah dengan sapaan mentari yang ramah. Bersama kidung cinta yang akan terus terlantun membawa nyanyian syurga yang Allah turunkan untuk kita. Gerbang pernikahan yang indah dengan hiasan bunga ridha dan restu dari Allah.

Insya Allah akhi…

Waktu itu pasti akan datang bersama izin dari Allah.

Entah kapan, aku sendiri juga belum tahu. Biarkan Allah yang merenda ini dengan indah. Antara harapan dan kenyataan, ada jarak dan waktu. Jarak itu bisa satu centimeter, bisa juga satu kilometer. Atau bahkan lebih. Waktu itu bisa satu hari atau bisa juga satu tahun. Atau bahkan lebih. Dan di dalam jarak dan waktu itulah, kita isi dengan kesabaran dan doa. Sabar bukan berarti diam. Sabar bukan berarti pasiv. Sabar bukan berarti hanya duduk menunggu. Tapi sabar adalah ekspresi usaha tanpa henti. Ayunan langkah kaki untuk terus berikhtiar meraih apa yang Allah janjikan. Jodoh memang mutlak kekuasaan Allah. Jodoh memang ada di tangan Allah. Tapi, kalau kita tidak berusaha menjemputnya, akan terus di tangan Allah. Tidak akan pernah sampai di tangan kita. Biarkan aku mencoba menjemputmu dengan memperbaiki diri. Biarkan aku menantimu dengan memperbaiki iman. Biarkan aku menunggumu dengan terus melangkahkan kaki semampuku dalam usaha dan ikhtiar.

Akhi….

Di tengah lelahnya hati ini, izinkan aku tetap menunggu dengan iman yang tak pernah surut. Meski kadang godaan rasa putus asa terus menghinggap di hati. Aku hanya perlu menyandarkan cinta dan harapan pada Allah. Karena, menyandarkan harapan pada manusia hanya akan menemui kekecewaan. Biarkan penantian yang aku sendiri belum tahu kapan berakhirnya ini menjadi ladang ibadah yang disediakan Allah untukku. Dan orang-orang yang sedang menanti sepertiku.

Aku masih setia menantimu,,,Duhai CALON IMAMKU ♥ ♥
 
 

Sabtu, 04 Februari 2012

Cinta Putih - Titiek Puspa


Bayupun semilir puspapun mewangi
karena dikau
Bulan senyum ayu, Surya keemasan
karena dikau
Samudera menggelegar, gelombang berkejar
karena dikau
Simfoni yang terindah terciptalah sudah
Karena dikau

Dikau penyejuk rasa bila senyummu mengulum
Dikau hangatkan cinta bila sentuhan berpadu
Dikau getarkan jiwa dalam membiskkan cumbu rayu
syahdu dalam peraduan hingga akhir mimpi senyum

Cinta putih murni balas kasih suci untuk dikau
dikau teruntuk daku, daku diciptakan untuk dikau
Tuhan bimbinglah kami hidup berdua hingga akhir nanti
Luhur ciptaanmu Tuhan Kekal Cinta Putih Murni

Cinta putih murni balas kasih suci untuk dikau
dikau teruntuk daku, daku diciptakan untuk dikau
Tuhan bimbinglah kami hidup berdua hingga akhir nanti
Luhur ciptaanmu Tuhan Kekal Cinta Putih Murni