Sabtu, 27 Oktober 2012

- Temukan aku -




TEMUKAN AKU DALAM ISTIKHARAHMU,,

Bismillahirrahmanirrahim..


Jika engkau ingin aku jadi bidadari dunia dan akhiratmu....


Maka tahanlah kata CINTAMU...
Tahanlah keinginan bermesra-mesraan denganku...
Tahanlah agar tidak sering menghubungiku...
Tahanlah untuk tidak memberi janji-janji yg manis...
Tahanlah untuk tidak terlalu banyak angan-angan...

Pesanku untukmu...

Temukan aku dalam istikharahmu...
Mantapkan hatimu jika kau memilihku...
Jika engkau sudah yakin aku adalah yg Allah pilihkan untukmu....

Maka segerakanlah engkau Halalkan aku dengan 'perjanjian mistaqan ghalizah'...
 
Aamiin...
 
- Dee -

Kamis, 25 Oktober 2012

Keutamaan hari Arafah


Hari Arafah adalah hari yang amat mulia bagi umat Islam. Hari tersebut adalah hari mustajabnya do’a. Hari tersebut juga adalah hari diampuninya dosa dan pembebasan diri dari siksa neraka.

Di antara keutamaan hari Arafah disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullahyang kami sarikan berikut ini:

Pertama: Hari Arafah adalah hari disempurnakannya agama dan nikmat. Dalamshahihain (Bukhari-Muslim), ‘Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa ada seorang Yahudi berkata kepada ‘Umar,

آيَةٌ فِى كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا . قَالَ أَىُّ آيَةٍ قَالَ ( الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا ) . قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِى نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ

“Ada ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya dan seandainya ayat tersebut turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan menjadikannya sebagai hari perayaan (hari ‘ied).” “Ayat apakah itu?” tanya ‘Umar. Ia berkata, “(Ayat yang artinya): Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” ‘Umar berkata, “Kami telah mengetahui hal itu yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri di ‘Arofah pada hari Jum’at.” (HR. Bukhari no. 45 dan Muslim no. 3017). At Tirmidzi mengeluarkan dari Ibnu ‘Abbas semisal itu. Di dalamnya disebutkan bahwa ayat tersebut turun pada hari ‘Ied yaitu hari Jum’at dan hari ‘Arofah.

Kedua: Hari Arafah adalah hari ‘ied (perayaan) kaum muslimin. Sebagaimana kata ‘Umar bin Al Khottob dan Ibnu ‘Abbas. Karena Ibnu ‘Abbas berkata, “Surat Al Maidah ayat 3 tadi turun pada dua hari ‘ied: hari Jum’at dan hari Arafah.” ‘Umar juga berkata, “Keduanya (hari Jum’at dan hari Arafah) -alhamdulillah- hari raya bagi kami.” Akan tetapi hari Arafah adalah hari ‘ied bagi orang yang sedang wukuf di Arafah saja. Sedangkan bagi yang tidak wukuf dianjurkan untuk berpuasa menurut jumhur (mayoritas) ulama.

Ketiga: Hari Arafah adalah asy syaf’u (penggenap) yang Allah bersumpah dengannya sedangkan hari Idul Adha (hari Nahr) disebut al watr (ganjil). Inilah yang disebutkan dalam ayat,

وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

“dan (demi) yang genap dan yang ganjil” (QS. Al Fajr: 3). Demikian kata Ibnu Rajab Al Hambali. Namun Ibnul Jauzi dalamZaadul Masiir menukil pendapat sebaliknya. Yang dimaksud al watr adalah hari Arafah, sedangkan asy syaf’u adalah hari Nahr (Idul Adha). Demikian pendapat Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah dan Adh Dhohak.

Keempat: Hari Arafah adalah hari yang paling utama. Demikian pendapat sebagian ulama. Ada pula yang berpendapat bahwa hari yang paling utama adalah hari Nahr (Idul Adha).

Kelima: Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, “Hari ‘Arafah lebih utama dari 10.000 hari.”’Atho’ berkata, “Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Arofah, maka ia mendapatkan pahala seperti berpuasa 2000 hari.”

Keenam: Hari Arafah menurut sekelompok ulama salaf disebut hari haji akbar. Yang berpendapat seperti ini adalah ‘Umar dan ulama lainnya. Sedangkan ulama lain menyelisihi hal itu, mereka mengatakan bahwa hari haji akbar adalah hari Nahr (Idul Adha).

Ketujuh: Puasa pada hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun. Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim no. 1162).

Kedelapan: Hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka. Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?”(HR. Muslim no. 1348).

Allah pun begitu bangga dengan orang yang wukuf di Arafah. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى مَلاَئِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِى أَتَوْنِى شُعْثاً غُبْراً

“Sesungguhnya Allah berbangga kepada para malaikat-Nya pada sore Arafah dengan orang-orang di Arafah, dan berkata: “Lihatlah keadaan hambaku, mereka mendatangiku dalam keadaan kusut dan berdebu” (HR. Ahmad 2: 224. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya tidaklah mengapa).

Wallahu waliyyut taufiq.

Referensi:

Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, terbitan Dar Ibnu Katsir, cetakan kelima, 1420 H, hal. 487-489.
 
" Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H, semoga kita senantiasa selalu senang berbagi kebahagiaan dengan mengurbankan harta yang kita punya untuk saudara-saudara yang ada di sekitar kita...Taqabbalallahu minna waminkum..."
 - Dee -
 

Kamis, 11 Oktober 2012

- Until I find you again -




Lately I've been trying
To fill up my days since you're gone.
The speed of love is blinding,
And I didn't know how to hold on.
My mind won't clear.
I'm out of tears.
My heart's got no room left inside.

How many dreams will end?

How long can I pretend?
How many times will love pass me by,
Until I find you again?

Will the arms of hope surround me?

Will time be a fairweather friend?
Should I call out to angels,
Or just drink myself sober again?
I can't hide, it's true.
I still burn for you.
Your memory just won't let me go.



song by : Richard Marx

Rabu, 10 Oktober 2012

- Hilang -




"...lalu hari-hari pun terbenam
dalam secangkir kopi tanpa gula
daun-daun jatuh di luar jendela
dan sunyi menyanyikan lagi
lagu gergaji...."


(Kumpulan Puisi: Mata Ketiga Cinta, mba Helvy Tiana Rosa (HTR)

Jumat, 05 Oktober 2012

- Selamat jalan kek..!! -


Kali ini izinkan aku berbagi berita duka yang sebenarnya sudah lama terjadi, hanya saja karena keterlambatanku mengetahuinya maka baru kali ini aku berbagi. Btw masih ingat ceritaku dulu tentang “ kakek simpang lima Banda Aceh “ yang pernah aku ceritakan di Note FB. Aku juga posting cerita itu di kompasiana, dan entah karena sok sibuk atau kesibukan yang sengaja aku ciptakan, jadi lupa punya akun di kompasiana. Jadilah malam iini aku utak atik kembali tulisan-tulisanku disana. Dan karena sudah lama tidak di buka maka ada beberapa message yang belum terbaca dan salah satunya adalah dari seorang teman yang aku sendiri belum kenal, beliau mengirimkan aku link sebuah berita bahwa si “ kakek simpang lima “ sudah berpulang ke Rahmatullah pada hari jum’at 13 April 2012. Kaget tapi juga sudah menebak kalau si kakek sudah di panggil sama si empunya nyawa.

 Menurut keterangan artikel itu Abdul Wahab begitulah ternyata nama beliau, beliau sudah berjualan disana sejak tahun 1998 dan tidak pernah di gusur oleh siapapun, juga tidak pernah ada larangan untuk beliau menggelarkan dagangannya di trotoar tersebut. Bahkan pihak pizza hut yang berada tepat di belakang lapak beliau, tidak mempermasalahkan beliau berjualan sayuran disitu.  Bahkan terkadang si kakek di berikan pizza untuk di bawa pulang dan di nikmati bersama keluarganya.

Berikut sedikit cuplikan tulisan di artikel tersebut :

“ Abdul Wahab telah berjualan di trotoar Simpang Lima pascatsunami meluluhlantakkan Aceh pada 26 Desember 2004. Ia sudah berjualan di trotoar itu, jauh sebelum restoran berantai dan waralaba Pizza Hut  hadir di Banda Aceh. Sebelumnya, ia berjualan di Pasar Peunayong. Setiap hari, ia menjual daun melinjo, melinjo, asam sunti, sirih, dan daun jeruk. Semua jenis sayuran khas Aceh itu ia tanam sendiri di kampungnya di Desa Li Eu.

“Sebenarnya, kami keluarga sudah melarang Bapak berjualan di sana. Bapak sudah tua, tapi Bapak tetap pergi. Kami gak bisa melarang lagi Bapak,” kata Darmawati.

Darmawati berkisah, setiap harinya Abdul Wahab selalu membawa pulang uang. Sayuran yang ia jual ada juga yang beli. “Sayuran yang Bapak jual selalu habis. Mungkin orang beli karena kasihan ke Bapak. Belinya sepuluh ribu, tapi dikasihnya lima puluh ribu,” ujar Darmawati menceritakan kisah yang ia dengar langsung dari Abdul Wahab semasa hidup.

Menurut Darmawati, Abdul Wahab tidak pernah bercerita ada pihak-pihak yang melarang berjualan di trotoar itu. Lelaki yang di kampunya sering disebut Bang Wahab itu, bisa jadi satu-satunya pedagang trotoar di Banda Aceh yang tak pernah digusur Satpol PP.

“Orang tidak pernah melarang Bapak, pak polisi tak pernah melarang. Terakhir ada Pizza di situ, pemiliknya tidak terdengar melarang Bapak,” katanya. (http://aceh.tribunnews.com/2012/04/17/penjual-sayur-simpang-lima-tutup-usia)
Rasanya masih teringat saat-saat melintasi beliau di simpang lima, seringkali terbersit rasa kasihan kenapa sudah sangat sepuh tapi masih bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya. Tapi mungkin itulah yang di sebut dengan lelaki sejati yah.. lelaki yang penuh tanggung jawab terhadap keluarganya, yang selalu berusaha membuat keluarganya bahagia, menyerahkan seluruh cinta dan nafasnya untuk keluarganya. Semoga ini mampu menjadi pelajaran bagi mereka yang mau mengambil hikmahnya. Ini jauh lebih mulia ketimbang mengemis, bukankah tangan di atas lebih baik di bandingkan yang di bawah, inilah prinsip si kakek tersebut  ketika di Tanya kenapa masih berjualan padahal banyak orang yang memanfaatkan keringkihannya sebagai modal mengenis, dan beginilah kata si kakek tersebut “Gak ada guna, Hana guna nyan, Neuk! Peumale droe mantong “  yang artinya “ Tidak ada gunanya nak, sama sekali tidak berguna, itu sama saja seperti mempermalukan diri sendiri “

Selamat Jalan Kek…!!
Semoga Allah menempatkan kakek di sisiNya yang layak dan di tempatkan dalam JannahNya…

- Dee -