Selasa, 30 Agustus 2011

Perempuan di pasar..

Hari ini hari terakhir berpuasa bagi sebagian umat Islam dan tentu saja persiapan menjelang hari raya pun di lakukan dengan suka cita, terlepas dari pengumuman pemerintah bahwa lebaran akan di tunda sampai rabu, sepertinya tidak masalah bersiap-siap dari hari ini..

dan keluargaku salah satunya yang repot dengan persiapan menyambut hari raya, sebenarnya tidak terlalu repot siy, hanya persiapan tradisi yang di lakukan bertahun-tahun sejak dulu..

seperti biasa menjelang hari H lebaran, aku atau anggota keluarga lainnya menemani ibuku berbelanja kebutuhan lebaran di pasar, dan pasar yang kami kunjungi pastilah pasar tradisional, maklum di kotaku tidak punya banyak pilihan supermarket yang serba ada.

Pasar..kebayang dong gimana ramenya, jangankan di hari menjelang lebaran, di hari biasapun penuh dengan berbagai macam ragam manusia, dan sebagian besar pengunjung pasar adalah perempuan, meskipun tidak sedikit laki-laki yang berbelanja ke pasar. di Aceh tradisinya adalah laki-laki yang berbelanja ke pasar, si perempuan menunggu sang suami pulang membawakan belanjaannya untuk kemudian di olah menjadi makanan sehari-hari, tapi itu dulu. Sekarang perempuan juga sudah banyak yang ke pasar dan berbelanja sendiri mengingat kesibukan sang suami (mungkin) atau ini lebih memudahkan bagi si perempuan untuk memilih bahan makanan apa yang ingin di olah.

oke bicara mengenai perempuan di pasar, tadi pagi saat di pasar aku sedikit mengamati ada banyak ragam perempuan, yah ada beberapa yang menarik (menurutku siy). hanya simple saja siy tapi ada makna dan pelajaran yang dapat aku ambil dari mengamati mereka.

Kejadian pertama, saat ibuku sedang menawar harga ikan, di sampingku ada 2 orang perempuan yang sepertinya sudah lama tidak bertemu, dan mereka saling sapa yang akhirnya mereka saling bercerita kalau suami-suami mereka poligami yang artinya ada perempuan lain di kehidupan mereka, dan entah kenapa mereka berceritanya sambil tertawa-tawa dan terkesan bahagia..(mudah2an beneran bahagia) sambil salah satunya ngomong gini " iyalah kak, kita pun senang, jadi ga terlalu repot mikirin dia klo lagi di luar kota, kan udah ada yang ngurusin.." OMG..mereka ikhlas banget..ternyata mereka tidak merasa terbebani malah merasa di bantu..Subhanallah untuk 2 perempuan itu. mudah-mudahan balasan Syurga untuk mereka.

oke kejadian berikutnya yang aku amati, saat ibuku sedang menawar harga daging sapi, di sebelahku ada ibu-ibu yang sedang berbincang dengan penjualnya yang ternyata adalah teman almarhum suaminya. dari cerita si ibu aku perkirakan mereka sudah bertahun-tahun tidak bertemu, karena si bapak penjual bertanya " bapak sinyak hou teuma? paken sidro? " ( bapaknya anak2 kemana? kok belanjanya sendirian?). si Ibu dengan santai menjawab " Abang ka geuwo bak Allah.." (abang sudah berpulang ke rahmatullah). ternyata suaminya menjadi salah satu korban konflik aceh dulu..haaahhh berat :( setiap mengingat peristiwa itu, kemudian aku dengar perbincangan si ibu itu, yang penting anak-anak bisa makan dan sekolah itu sudah cukup buat saya, karena ayahnya anak-anak cuma ninggalin sawah beberapa petak, tapi Alhamdulillah anak-anak bisa sekolah dan satu yang pertama bahkan bisa kuliah.. Ya Rabb..Subhanallah aku berucap dalam hatiku lagi..dia perempuan hebat dan aku salut..

Berikutnya aku jumpai perempuan yang berjualan daging (meugang istilah di aceh) dia keliatannya aceh banget, dengan kain sarung dan baju kurungnya terlihat gagah memegang alat pemotong daging..hahah aku suka, dia tidak kalah gaharnya dengan penjual laki-laki, karena di aceh kebiasaan yang menjual daging adalah laki-laki.. di sudut lain aku lihat perempuan buta yang di tuntun anaknya menjadi pengemis dan ini aku ga suka, kenapa harus mengemis? ah mudah sekali dia menyerah pada hidupnya. Ada lagi perempuan di pasar ini yang menjadi tukang parkir, dia sudah ibu-ibu mungkin usianya sekitar 50 Tahunan, tapi masih tetap kuat dan bekerja pekerjaan yang biasanya di lakukan oleh laki-laki.

Merekalah perempuan-perempuan yang sempat aku rekam di memory otakku hari ini, sangat terbatas memang, mengingat begitu banyaknya kisah perempuan yang sama atau malah lebih complicated di luaran sana..setidaknya ada pelajaran yang bisa aku ambil dari mereka.

Yah..hidup adalah berjuang untuk mempertahankan kehidupan, tidak ada kata menyerah selagi kita masih mau berusaha.. karena tidak semua perempuan beruntung mendapatkan pasangan yang mampu menafkahinya tanpa dia harus ikut banting tulang, ini bukan sekedar aksi emansipasi atau kesetaraan gender, tapi ini lebih kepada kebutuhan akan keberlansungan hidup..

Btw..besok hari raya yah..hehe
Aku dan Keluargaku memilih ikut Muhammadiyah dan ini sudah sejak dulu, tidak apa berbeda asalkan alasannya tepat  ;)

Selamat Merayakan Hari Raya Iedul Fitri 1432 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin..
Taqabbalallahu Minnawaminkum.. 
Semoga Allah mempertemukan kita pada Ramadhan berikutnya
Dalam Rahmat dan Rahimnya..


Lhokseumwe 29 Ramadhan 1432 H
Dee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar