Minggu, 30 September 2012
- Kucringku -
Hai..hai..kali ini aku pengen banget bercerita tentang kucingku, kenalkan aku punya kucing dan kakinya empat, bulunya belang tiga yaitu hitam, putih, oranye dan dia bukan kucing peranakan manapun yang harganya mahal-mahal itu, dia Cuma kucing rumahan biasa dan berjenis kelamin betina. Oh ya nama kucingku itu kucring karena dia punya kaki emprat, jadilah semenjak entah kapan nama dia berubah jadi kucring.
Kalau melihat historyku memelihara kucing, sedari masih kecil aku sangat suka miara kucing, bahkan beberapa bayi kucing yang aku temui di luar rumah suka aku ajak kerumah, beberapa yang aku temui kucingnya sekarat, meskipun berusaha di rawat pada akhirnya mereka mati juga, aku ingat dulu semasa masih SD kucingku yang masih bayi beberapa hari dia sakit keras, setiap mau pergi dan pulang sekolah aku menyempatkan diri menyuapkan susu kepadanya, tidak lama selang beberapa hari dia mati, aku pulang sekolah menangis tersedu-sedu, aku ingat waktu itu kucingnya aku kuburin di halaman depan rumah dan aku kasih kain kaffan juga..hihi tapi ga putih deh kayaknya.
Karena aku termasuk manusia nomaden maka ketika aku pindah maka entah kemana juga si kucing-kucing itu berpindah tempat. Terakhir di sela-sela aku punya si kucring, aku menemukan anak kucing yang sakit di bagian bahunya, sempat aku rawat selama dua minggu sampai pada akhirnya dia mati juga. Mungkin sebagian teman-teman dekatku tau cerita si kucing kecil ini, hihi karena sama seperti kehilangan teman aku juga menangisi si babyku itu, aku kafankan dan kuburkan juga. Hal ini menurun ke si kakak ponakanku dia sangat suka kucing dan menangis tersedu saat anak kucingnya mati dan di kuburkan.
Oh ya aku ingat waktu aku di banda aceh, ada anak kucing yang tersangkut di talang air dirumahku, berhari-hari aku mendengarkan suara anak kucing itu, aku cari di berbagai sudut rumah tetap aku tidak menemukannya, hingga pada hari ketiga aku sangat penasaran dan akhirnya membongkar pipa talang air, finally aku menemukan anak kucing itu disana, kesian sekali dia basah dan kedinginan. Saat itu induknya juga sangat kecarian anaknya, aku kasih dia handuk dan minum air putih hangat waktu itu, sampai kemudian aku berangkat kerja dan kembali kerumah si kucing itu sudah terlihat sehat kembali dan asik bermain bersama induk dan adiknya.
Okay kembali ke si kucring, tanpa aku sadari sudah hampir 2 mingguan ini dia punya teman baru dan keliatannya jantan, aku curiga jangan-jangan dia pacaran lagi sama si jantan itu, karena aku liat si jantan itu selalu mengeong-ngeong di dekatnya atau selalu mencari-cari si kucring kalau dia tidak keliatan di sekitarnya. Dan sore ini aku isengin si kucring dan “ pacarnya “ itu..hihi si kucing karena lagi di kamar ga aku bolehin keluar, jadilah si cowonya itu mengeong-ngeong lama dan keliatannya nelangsa gimana gitu..hihi, selang beberapa lama aku buka pintunya eh si cowo itu lansung masuk dan keliatannya kangen banget, and u know what apa yang di lakukan si kucring? Dia dengan jaimnya anteng, duduk manis dan bangun melangkah keluar dengan indahnya..ahhaha kesian cowonya di cuekin :p.
Tapi aku senang si kucring keliatannya termasuk betina yang garang, kalau kata temenku itu karena ajaranku, aku rasa iyah begitu juga mungkin..hihhi, karena aku suka ngobrol-ngobrol sama kucring, aku bilang kau jangan dekat-dekat jantan, umurmu belum cukup, jangan cepat-cepat punya anak, nanti kau bingung ngurusnya, jadi kau harus garang sama para jantan lebay di luar sana. Ahihih si kucring itu memang tukang berantem lho, semua kucing diajak bergelut seolah-olah dia yang paling jago..huh…!! sok iyes juga dia itu.
Sebenarnya ada kekhawatiran juga kalau dia mulai kenal jantan, aku mau dia selektif tidak sembarangan saja jadi dia harus memilih yang terbaik. Saran temenku mba wulan sebaiknya dia dipingit agar tidak pacaran lagi, jadi dalam masa pingitan itu dia bisa berfikir jernih apakah benar dia ingin di nikahi si jantan abu-abu itu, atau ini hanya emosi sesaat mereka saja, aku berharap dia bisa berfikir matang-matang mengenai keputusan besar ini. Meskipun aku juga ingin punya cucu dari si kucring..oh God became a grandma is wonderful feeling rite? Hihi..
Oh ya sekilas riwayat si kucring, dia terlahir 4 bersaudara dan kemudian masing-masing berpencar mencari kehidupan mereka, salah satunya mati dan itu yang di tangisi si kakak, sesekali 3 bersaudara ini terlihat berkumpul di teras belakang saat makan atau sekedar ngobrol-ngobrol ringan menjelang senja. Sedangkan ibunya sudah lama tidak terlihat, mungkin sudah mati atau sudah menemukan kehidupan yang lebih baik. Di perumahan tempat kami tinggal memang sangat banyak kucing-kucing berkeliaran, sepertinya hampir di setiap rumah ada kucingnya, kadang kalau lagi ngumpul dan berantam itu heboh sekali tapi seru..hihi..
Begitulah cerita kucingku, cerita kucing kalian bagaimana?
- Dee -
ini foto pada akhir tahun 2011, sekarang dia sudah menjadi gadis remaja.. ;)
Ini si kucring dan 2 saudaranya yang masih hidup..
Sabtu, 29 September 2012
- Tolong sebutkan...!! -
Tak ku mengerti isyarat ini..
Tak mampu ku membaca hati ini..
Tak akan pernah ku mengerti semua ini..
Tak perlu di mengertikah?
Selayaknya lilin yang rela membakar dirinya..
Bolehkan aku menyebutkan diriku seperti itu?
Atau menurutmu itu terlalu berlebihan untukku?
Yah aku tak pantas menjadi lilin itu, dan kau pun tahu..
Atau bolehkah aku menjadi batu..
Agar aku tak bisa merasa..
Agar aku tegar sekokoh batu karang..
Agar aku bisa di tendang jauh-sejauh seperti kerikil..
Atau bolehlah aku menjadi seperti angin..??
Angin yang hanya bisa menyapamu melalui hembusannya..
Angin yang hanya datang sesekali namun tidak menetap..
Angin yang tidak pernah terlihat tapi cukup dirasa..
Sebutkan...
Tolong kau sebutkan..
Aku harus jadi apa...??
Kemana aku harus membawa rasa ini...??
Kemana aku harus membawa hati ini...??
Atau lebih baik aku loakkan saja di pasar..
Atau bisakah aku buang ke telaga biru itu..
Atau ke buang saja ke batasan cakrawala..
Atau di kedalaman palung laut?
Tolong...
Kau sebutkaanlah..
Akan aku turuti maumu..
Karena aku tidak akan pernah menjadi Mataharimu...
Karena aku juga tidak akan pernah menjadi Bintangmu..
Apalagi menjadi udara yang akan selalu memenuhi rongga dadamu..
Atau menjadi hujan penyejuk di kala kemarau panjang hatimu..
Tidak pernaaaah....
Aku tidak akan pernah..
Tidak sekarang..atau pun selamanya..
- Dee -
Note : Untukmu yang pernah memberi warna lain di kehidupanku, mengenalmu membuatku mengerti bagaimana harusnya rasa itu di bingkai hanya karenaNya... ku doakan kau bahagia bersamanya...
Minggu, 23 September 2012
- Dunia dalam Diam -
" Kebahagian kita
tumbuh berkembang ketika kita turut membantu orang lain, waktu luang
yang kita miliki mungkin adalah ladang amal agar kita bisa lebih banyak
berbuat, karena suatu saat ketika kita telah terbatas dalam waktu, kita
hanya akan berkata, andaikan saja dulu....."
Quote dari seorang sahabat lama dunmay sungguh sangat menginspirasi to do better in every day, melayani dan memberikan kepada sesama, melakukan apa yang bisa di lakukan demi kebaikan. Kalimat motivasi itu tercetus ketika di suatu saat kita sedang membicarakan tentang kehidupan kita masing-masing. Entah apa maksud kalimat itu.. Thanks be..
Okay cukup basa basinya, karena sebenarnya yang ingin aku ceritakan adalah pengalaman baruku, pengalaman yang bersentuhan dengan dunia baru yang sedang kujalani saat ini. Bertahun-tahun aku bekerja untuk anak, baik untuk anak-anak dengan masa lalu pahit trauma masa perang (konflik) sampai pada anak-anak korban bencana alam di beberapa daerah, sebagian sudah pernah aku ceritakan . banyak ragam dan corak yang sudah aku temuin dan ini menambah kekayaan batinku(inshaAllah), merasa harus selalu bersyukur bahwa aku di berikan kehidupan yang lebih baik, tidak harus merasakan konflik berkepanjangan secara lansung, tidak menjadi korban bencana alam secara lansung, hanya imbasnya saja yang sangat terasa dan tentu saja tetap membekas di ingatan.
Sampai kemudian aku berkenalan dengan dunia akademisi dan ini totally different dengan kegiatanku sebelumnya, tapi its okay jalani saja, toh berbagi itu bisa dengan berbagai cara tidak terbatas pada ruang dan waktu. Hingga akhirnya tawaran itu datang, tawaran yang sebelumnya tidak pernah terduga.. yaitu di minta menjadi salah satu terapis anak “ autis “ disebuah sekolah anak autis, kalau selama ini aku hanya mengenal istilah autis dari buku-buku bacaan, artikel-artikel dan cerita-cerita dosen ketika masih dikampus. Tapi kali ini aku di minta menjadi salah satu terapis dan bagian dari mereka. Can u imagine? Ini sungguh hal baru yang sangat menantang.. berhadapan lansung dengan anak autis ini sungguh hal yang sangat “ mengerikan “ itu pikirku saat itu, tapi ternyata tidak..justru sangat menyenangkan, cukup 2 minggu masa observasi hingga akhirnya aku mendapat kesempatan berhadapan lansung dengan “ anakku “ , jangan ditanya groginya dan mati gaya saat I don’t have any idea what should I do. Kebayang dong dunia diam mereka yang tidak peduli sekeliling dan aku harus masuk dalam lingkaran itu.
Tapi Alhamdulillah masa-masa adaptasi dapat aku lalui dengan baik, I have own my way mengenai bagaimana cara aku menangani mereka, dengan berbekal rasa pede yang dua belas aku mulai masuk dalam dunia mereka, berusaha mencari cara-cara sendiri, mulai sering-sering searching tentang jenis-jenis terapi apa saja yang harus di berikan ke mereka, di tambah dengan pedoman yang ada di sekolah terapis maka saat ini aku sungguh sangat menikmati dunia diamku dengan mereka. Sedikit saja progress kecil dari mereka itu sungguh kebahagiaan luar biasa bagi terapisnya. Meskipun pada awalnya sering sekali emosi ini bergejolak merasa sedih dengan segala keterbatasan mereka, apalagi saat bertemu para orang tua mereka yang sangat antusias mengantarkan anak-anaknya mengikuti terapi setiap hari. Sungguh mereka orang tua – orang tua yang luar biasa. Mampu dengan ikhlas menerima anak special dari Allah SWT, sering sekali aku temui para orang tua saling berbagi pengalaman sesama mereka, saling menguatkan dan saling berbagi kekhawatiran serta tips-tips yang sangat membantu.
Berhadapan dengan anak-anakku yang special itu harus pintar-pintar menjaga mood mereka dan mood terapis juga, bukan sekali dua kali kerudungku menjadi sasaran tarikan mereka, kadang jempol yang kejepit meja atau sekedar mainan balok-balok yang terbang keatas dan mendarat dengan suksesnya di kepalaku dan dengan manisnya mereka tidak perduli, mending tidak perduli kadang itu malah dianggap kesenangan mereka, belum lagi menghadapi anak yang tiba-tiba tantrum (mengamuk) mengendalikannya kadang-kadang tidak mungkin dilakukan sendiri dengan resiko kena tendang dan tamparan itu sudah biasa..hihi mestinya terapis autis itu di bekali ilmu ngeles yah.. atau ilmu bela diri.
Diluar pengalaman-pengalaman yang bagai nelan pil kina, pengalaman bahagia juga banyak, bahagia ketika bertemu orang tua dan mereka bercerita bagaimana progress anak di rumah, atau ada hal-hal tertentu yang sudah berhasil di lakukan anak tanpa bantuan terapis. How ever aku mulai jatuh cinta pada anak-anak itu, seperti saat lalu-lalu aku jatuh cinta pada anak-anak dimanapun aku di tugaskan bekerja untuk mereka. Anak-anak selalu saja menarik untuk di bahas dan di observasi, dunia anak itu sungguh menyenangkan apapun keluh kesahnya, bagaimanapun perang memporak porandakan mereka tetap masa kanak-kanak itu indah dengan masing-masing kisahnya.
I don’t know sampai kapan aku akan berada bersama mereka, bergelut dengan dunia diam mereka, dunia diam yang juga merasa akan ketulusan dan kasih sayang. Seperti biasa kemana angin berhembus kesitulah diri ini akan melayang..
Buat anak-anak specialku note ini aku dedikasikan buat kalian, someday kalian akan membaca ini.. teruslah berusaha mandiri.. kalian tidak beda, kalian sama…sama specialnya dengan anak-anak lainnya di muka bumi ini… karena kalian adalah hadiah “ ISTIMEWA “ dari sang Pencipta.
-Dee-
Quote dari seorang sahabat lama dunmay sungguh sangat menginspirasi to do better in every day, melayani dan memberikan kepada sesama, melakukan apa yang bisa di lakukan demi kebaikan. Kalimat motivasi itu tercetus ketika di suatu saat kita sedang membicarakan tentang kehidupan kita masing-masing. Entah apa maksud kalimat itu.. Thanks be..
Okay cukup basa basinya, karena sebenarnya yang ingin aku ceritakan adalah pengalaman baruku, pengalaman yang bersentuhan dengan dunia baru yang sedang kujalani saat ini. Bertahun-tahun aku bekerja untuk anak, baik untuk anak-anak dengan masa lalu pahit trauma masa perang (konflik) sampai pada anak-anak korban bencana alam di beberapa daerah, sebagian sudah pernah aku ceritakan . banyak ragam dan corak yang sudah aku temuin dan ini menambah kekayaan batinku(inshaAllah), merasa harus selalu bersyukur bahwa aku di berikan kehidupan yang lebih baik, tidak harus merasakan konflik berkepanjangan secara lansung, tidak menjadi korban bencana alam secara lansung, hanya imbasnya saja yang sangat terasa dan tentu saja tetap membekas di ingatan.
Sampai kemudian aku berkenalan dengan dunia akademisi dan ini totally different dengan kegiatanku sebelumnya, tapi its okay jalani saja, toh berbagi itu bisa dengan berbagai cara tidak terbatas pada ruang dan waktu. Hingga akhirnya tawaran itu datang, tawaran yang sebelumnya tidak pernah terduga.. yaitu di minta menjadi salah satu terapis anak “ autis “ disebuah sekolah anak autis, kalau selama ini aku hanya mengenal istilah autis dari buku-buku bacaan, artikel-artikel dan cerita-cerita dosen ketika masih dikampus. Tapi kali ini aku di minta menjadi salah satu terapis dan bagian dari mereka. Can u imagine? Ini sungguh hal baru yang sangat menantang.. berhadapan lansung dengan anak autis ini sungguh hal yang sangat “ mengerikan “ itu pikirku saat itu, tapi ternyata tidak..justru sangat menyenangkan, cukup 2 minggu masa observasi hingga akhirnya aku mendapat kesempatan berhadapan lansung dengan “ anakku “ , jangan ditanya groginya dan mati gaya saat I don’t have any idea what should I do. Kebayang dong dunia diam mereka yang tidak peduli sekeliling dan aku harus masuk dalam lingkaran itu.
Tapi Alhamdulillah masa-masa adaptasi dapat aku lalui dengan baik, I have own my way mengenai bagaimana cara aku menangani mereka, dengan berbekal rasa pede yang dua belas aku mulai masuk dalam dunia mereka, berusaha mencari cara-cara sendiri, mulai sering-sering searching tentang jenis-jenis terapi apa saja yang harus di berikan ke mereka, di tambah dengan pedoman yang ada di sekolah terapis maka saat ini aku sungguh sangat menikmati dunia diamku dengan mereka. Sedikit saja progress kecil dari mereka itu sungguh kebahagiaan luar biasa bagi terapisnya. Meskipun pada awalnya sering sekali emosi ini bergejolak merasa sedih dengan segala keterbatasan mereka, apalagi saat bertemu para orang tua mereka yang sangat antusias mengantarkan anak-anaknya mengikuti terapi setiap hari. Sungguh mereka orang tua – orang tua yang luar biasa. Mampu dengan ikhlas menerima anak special dari Allah SWT, sering sekali aku temui para orang tua saling berbagi pengalaman sesama mereka, saling menguatkan dan saling berbagi kekhawatiran serta tips-tips yang sangat membantu.
Berhadapan dengan anak-anakku yang special itu harus pintar-pintar menjaga mood mereka dan mood terapis juga, bukan sekali dua kali kerudungku menjadi sasaran tarikan mereka, kadang jempol yang kejepit meja atau sekedar mainan balok-balok yang terbang keatas dan mendarat dengan suksesnya di kepalaku dan dengan manisnya mereka tidak perduli, mending tidak perduli kadang itu malah dianggap kesenangan mereka, belum lagi menghadapi anak yang tiba-tiba tantrum (mengamuk) mengendalikannya kadang-kadang tidak mungkin dilakukan sendiri dengan resiko kena tendang dan tamparan itu sudah biasa..hihi mestinya terapis autis itu di bekali ilmu ngeles yah.. atau ilmu bela diri.
Diluar pengalaman-pengalaman yang bagai nelan pil kina, pengalaman bahagia juga banyak, bahagia ketika bertemu orang tua dan mereka bercerita bagaimana progress anak di rumah, atau ada hal-hal tertentu yang sudah berhasil di lakukan anak tanpa bantuan terapis. How ever aku mulai jatuh cinta pada anak-anak itu, seperti saat lalu-lalu aku jatuh cinta pada anak-anak dimanapun aku di tugaskan bekerja untuk mereka. Anak-anak selalu saja menarik untuk di bahas dan di observasi, dunia anak itu sungguh menyenangkan apapun keluh kesahnya, bagaimanapun perang memporak porandakan mereka tetap masa kanak-kanak itu indah dengan masing-masing kisahnya.
I don’t know sampai kapan aku akan berada bersama mereka, bergelut dengan dunia diam mereka, dunia diam yang juga merasa akan ketulusan dan kasih sayang. Seperti biasa kemana angin berhembus kesitulah diri ini akan melayang..
Buat anak-anak specialku note ini aku dedikasikan buat kalian, someday kalian akan membaca ini.. teruslah berusaha mandiri.. kalian tidak beda, kalian sama…sama specialnya dengan anak-anak lainnya di muka bumi ini… karena kalian adalah hadiah “ ISTIMEWA “ dari sang Pencipta.
-Dee-
Kamis, 06 September 2012
- Tiada -
Dan akhir adalah permulaan
kau aku tak pernah menapaki mula
juga mungkin tak pernah sampai
pada selesai
seperti puisi yang kutanam
di kuntum hatimu
(Kutipan "Sajak Februari", buku Mata Ketiga Cinta - HTR)
kau aku tak pernah menapaki mula
juga mungkin tak pernah sampai
pada selesai
seperti puisi yang kutanam
di kuntum hatimu
(Kutipan "Sajak Februari", buku Mata Ketiga Cinta - HTR)
- Hampa -
" Bagaimana hampa menyakitkan? Hampa harusnya
berarti tidak ada apa-apa. Tidak ada apa-apa harusnya berarti tidak ada
masalah. Termasuk rasa sakit..."
*Perahu kertas..
*Perahu kertas..
Selasa, 04 September 2012
- Memeluk Bulan -
Midnight waktu kamarku yang jendelanya sengaja aku buka, angin yang sepoi-sepoi berhembus lembut membuat tirai penutup jendela bergerak perlahan mengikuti gerakan irama angin. Malam semakin larut namun seperti biasanya mata selalu saja susah di ajak berkompromi untuk terlelap lebih awal, sungguh suatu kebiasaan yang sangat buruk. Malam ini tidak ada hujan, sedari tadi hanya gluduk-gluduk saja yang terdengar, ah aku berharap malam ini sama seperti malam kemarin, aku ingin tidur di temani gemuruhnya suara air hujan yang menari indah di atap kamarku.
Ini tulisan pertamaku on september, yah september coming dan semua masih tetap biasa saja, masih seperti september-september tahun lalu, tidak ada perubahan namun ada kesamaan peristiwa " akhir tahun " u hmm...4 tahun sudah berlalu namun rasa sakit itu kadang masih saja membayangi, tapi yasudahlah toh sekarang pun itu sudah cukup mampu teratasi. hingga kemudian 2 tahun terpuruk bukanlah waktu yang singkat, cukup sudah menjadi bodoh dengan menutup hati kepada hati lain. Tapi ternyata akhir tahun ini pun kisah itu tetap akan sama, berulang dan hanya saja dengan pola yang berbeda. Hati ini kembali di uji dan di uji, aku sangat menyadari ini adalah proses hidup yang harus aku jalani untuk membuatku jadi lebih kuat. Kali ini aku sudah berjanji dalam hatiku, takkan ada air matanya untuknya, cukup saja sekali menjadi perempuan dungu yang menangis lawan jenis yang bukan muhrim.
Aku harus kuat !! begitu tekadku dalam hati, aku harus bisa menjaga hati yang selalu saja rentan untuk di sakiti. well sebenarnya tidak perlu ada yang merasa di sakiti atau tersakiti karena dari awal jelas sudah ini tidak akan mungkin terjadi kecuali seizin Allah..kalau kata statement galau " buat apa buang waktu memikirkan orang yang tidak pernah sedikitpun memikirkanmu " yaaahh.... statement itu benar but in a real it's really hard to avoid. God know best for me.. itu yang selalu aku tanamkan didalam hati dan otakku.
Berhenti berharap? aku rasa itu hal yang sangat tepat yang harus aku lakukan untuk menjaga kondisi psikisku terutama qalbuku, karena sekuat-kuatnya logikaku bermain aku tetaplah manusia yang memiliki hati untuk merasa. yah meskipun dalam doa-doa panjangku namanya masih tersebut, masih mengingatnya utuh disaat aku merasa ingin hanya sekedar menyapanya. aku rasa sudah saatnya move on.. pergi jauh dari kehidupannya, meskipun ini berarti akan ada badai di hati dan hidupku, but i have to do this..!!
Aku tahu dan sangat yakin, ada seseorang disana...
Sedang merasakan seperti yang aku rasakan...
Berdoa sama seperti apa yang aku pinta...
Berharap segera di pertemukan..
Menangis dalam lantunan doa-doa panjangnya..
Saling memperbaiki diri untuk menyambutnya..
Memohon kepada Rabb-Nya agar di mudahkan jalannya..
Terus membangun Husnuzon pada segala ketentuanNya..
Jiwa ini rapuh, Pasrah..
Aku serahkan diri ini utuh..
Hanya padamu Rabb..
Tuntunku aku di jalanMu
Kini, esok dan selamanya....
- Dee -
Dikamarku yang nyaman di temani lagu galau Rosa " memeluk bulan " haha makin galau saja rasa ini..
sebaiknya aku sudahin saja ini, tidur dan siap menyambut hari-hari sibuk kembali besok,,,
Kau bukanlah untukku..
Meski ku tau ku menyayangi mu
Cinta tak mungkin terjadi diantara kita berdua
Kini dirimu telah bersamanya...
Begitu pula aku telah memilikinya ( sedangkan gw ga punya :'( hiks)
Kini kusadari..
Rasa ini tak mungkin..
Dapat terwujud dalam kisah kasih kita..
Dapat terwujud dalam kisah kasih kita..
Kini ku mengerti tulus cinta ini..
Hanyalah mimpi panjang yang tak pernah usai..
Hanyalah mimpi panjang yang tak pernah usai..
Karena tuk bersamamu...
Bagaikan berharap memeluk bulan..
Karena tuk bersamamu..
Bagaikan berharap memetik bintang..
Rosa
Hadeeeuuuhhh makin malam makin meracau saja...
hmmm..baiklah..
turn off the laptop..
Turn off the light..
Sleep well...
___klik....!!!
ZzzzzzzZzzzz
NAD 00.30 AM
Langganan:
Postingan (Atom)