Wudhu mungkin bukan sudah menjadi rutinitas para muslim yang
senantiasa menunaikan shalat. Akan tetapi sejauh manakah kita mengetahui
mengenai hukum dan keutamaan wudhu sebenarnya. Wudhu adalah membasuh
bagian tertentu yang ditetapkan dari anggota badan dengan air dengan
niat membersihkan hadast sebagai persiapan menghadap Allah Ta’ala
(mendirikan shalat)
Dalil yang mewajibkan menunaikan wudhu sebelum shalat adalah :
1. Dalam
Surat Al-Maidah ayat 6, Allah Ta’ala berfirman : “ Wahai orang-orang
beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka
dan tangan kalian sampai ke siku. Kemudian sapulah kepala kalian dan
basuhlah kaki kalian sampai pada kedua mata kaki.”
2. Hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda :
“Allah
tidak akan menerima shalat seseorang di antara kalian apabila kalian
berhadast, sehingga dia berwudhu” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan
At-Tirmidzi)
Keutamaan Wudhu :
Berwudhu
bagi seorang muslim sesungguhnya memilliki banyak keutamaan,
sebgaiamana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa
Sallam. Beberapa diantara keutamaan wudhu itu adalah :
1. Bersuci merupakan sebagian dari iman
Muslim
meriwayatkan dari Abu Malik Al-Arasy radiallahuanhu berkata :
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “Bersuci adalah
sebagian dari iman” (HR. Muslim)
2. Orang yang
berwudhu akan mendapatkan wajah yang bercahaya di akhirat kelak,
sehingga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam akan meneganali mereka
sebagai umatnya. Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Rahimahullah, ia
berkata : “aku pernah mendengar kekasihku Shallallahu Alaihi Wa Sallam
bersabda : ‘Kemilau cahaya seorang mukmin (kelak pada hari kiamat)
sesuai dengan batas basuhan wudhunya.”
Dari Abu
Hurairah radiallahuanhu, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah
bersabda : “Sungguh umatku kelak akan datang pada hari kiamat dalam
keadaan (muka dankedua tangannya) kemilau bercahaya karena bekas wudhu.
Karenanya, barangsiapa dari kalian yang mampu memperbanyak kemilau
cahayanya, hendaklah dia melakukannya (dengan memperlebar basuhan
wudhunya)” (HR. Bukhari Muslim)
3. Menggugurkan dosa-dosa kecil serta meninggikan derajat.
Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “Maukah kalian aku beritahukan
tentang sesuatu yang dengannya Allah akanmenghapuskan dosa-dosa kalian
dan meninggikan derajat kalian? Para sahabat menjawab : Mau, ya
Rasulullah. Kemudian beliau pun berkata : “Yaitu dengan menyempurnakan
wudhu’ dari hal-hal yang bersifat makruh, banyak melangkah menuju masjid
dan menunggu waktu shalat setelah shalat (tahiyatul masjid). Yang
demikian itu adalah ikatan (perjanjian).” (HR.Muslim)
Muslim
meriwayatkan dari Utsman radiallahuanhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wa Sallam bersabda : “Barangsiapa wudhu secara sempurna, maka
dosa-dosanya akan gugur dari jasadnya hingga keluar juga dari bawah
kukunya”
4. Menghapuskan kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh jasad.
Dari Abdulla Ash-Shanaji radiallahuanhu, Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
- “Apabila seorang hamba berwudhu, lalu berkumur, maka dikeluarkanlah (dihapuskan) kesalahan-kesalahan itu dari mulutnya. Apabila ia memasukkan air ke rongga hidung, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari hidungnya.
- Apabila ia membasuh wajahnya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan yang pernah ia perbuat dengan wajahnya, sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi keluar dari bawah tempat tumbuhnya rambut dari kedua matanya.
- Apabila ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kedua tangannya, sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dari bawah (celah) kukunya.
- Apabila ia mengusap kepalanya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kepalanya, sehingga kesalahan-kesalahan itu keluar dari kedua telinganya.
- Apabila membasuh kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan tersebut dari kedua kakinya, sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dari bawah kuku-kuku kedua kakinya. Kemudian perjalanannya ke masjid dan shalatnya merupakan nilai ibadah tersendiri baginya” (HR. Imam Malik, An-Nasaai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
5. Merupakan amal yang mendorong dibukanya pintu syurga bagi yang mengamalkannya.
Dari
Umar radiallahuanhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, beliau
bersabda : “Tidaklah seseorang dari kalian berwudhu secara sempurna,
lalu mengucapkan : Asy-hadu allaa ilaha illallooh wahduu laa syarika lah
wa asy-hadu anna MuHammadan ‘abduhu wa rosuuluh (Aku bersaksi bahwa
tiada ilah, kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan Nya ) melainkan kelak akan dibukakan
untuknya 8 pintu syurga yang kepadanya dipersilakan untuk masuk melalui
pintu mana saja yang ia sukai”
Dari berbagai keutamaan
yang telah diuraikan di atas perlu digarisbawahi bahwa keutamaan
tersebut hanya dimiliki oleh wudhu yang telah sempurna. Kesempurnaan
wudhu ini tentu saja dikembalikan kepada syarat ibadah secara mutlak
yakni ikhlas karena Allah dan ittiba (mengikuti contoh dari Rasulullah
Shalallahu Alaihi Wa Sallam), sebagaimana sabda beliau dalam sebuah
riwayat : Muslim meriwayatkan dari Utsman radiallahuanhu, ia berkata :
“Aku pernah melihat Rasulullah berwudhu seperti wudhuku ini, lalu beliau
bersabda : ‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, niscaya
dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni, sementara shalat
sunnahnya dan perjalanan menuju masjid menjadi penyempurna bagi
dihapuskannya dosa-dosanya”
Karena itu hendaknya seorang mukmin senantiasa menjaga kesempurnaan wudhunya.
Wallahu’alam Bishawab.
Sumber : Dari beberapa artikel
Note
: Jadi ingat waktu bekerja dengan salah satu lembaga dari Jepang, saat
itu si bos (perempuan) selalu memperhatikan saat aku berwudhu, dia
bertanya itu kegiatan membersihkan diri untuk apa? yah dengan sedikit
kemampuanku aku berusaha menerangkannya.. semenjak itu dia suka berwudhu
mengikuti cara2ku meskipun dia non muslim..katanya iwaktu itu " Islam
itu konsep kebersihannya luar biasa, saya suka..jadi saya mau wudhu juga
biar kulit saya sehat dan lembab terus :D "
- Dee -
" Menjelang ashar di kotaku.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar