Jumat, 06 Januari 2012

P E R S E P S I



Rasanya begitu banyak yang ingin di tuangkan dalam bentuk tulisan tapi bingung harus memulai dari mana, semua yang ingin di ungkapkan rasanya mendesak secara bersamaan menuntut untuk dikeluarkan lebih dulu. Sehingga bingung memilih kata-kata harus memulai dari mana.

Oke baiklah saya akan memulainya dengan satu istilah yang sangat familiar dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu PERSEPSI. Ada banyak pengertian persepsi ini menurut ilmu Psikologi yang salah satunya adalah menurut Davidoff (1981) stimulus yang di indera itu oleh individu di organisasikan, kemudian di interpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang di indera itu.

Sederhananya persepsi itu adalah apa yang kita lihat, dengar dan rasakan dengan panca indera kita lalu di sampaikan stimulus (ransangan) tersebut ke otak dan di otak terjadilah proses psikologis sehingga kita dapat menyimpulkannya apa yang kita lihat, dengar dan rasakan. Atau kalau istilah awamnya persepsi itu adalah pendapat menurut kita terhadap apa yang kita lihat, dengar dan rasakan.

Mungkin contoh sederhananya adalah ketika kita melihat seorang ibu yang menggendong anaknya meminta-minta di jalan otomatis dalam pikiran kita berkembang berbagai macam perspepsi tentang si ibu dan profesinya, dan salah satunya adalah “ si ibu miskin dan suaminya meninggal sehingga dia harus meminta-minta” atau bisa aja timbul persepsi lainnya dari masing-masing pandangan. Atau ketika kita melihat/membaca iklan masing-masing orang pasti punya persepsi sendiri-sendiri.

Seringkali kita mendengarkan orang berkata “ dia salah persepsi terhadapku atau persepsinya tentang hal itu salah ” dari dua contoh kalimat diatas mungkin kalau di kaitkan dalam kehidupan kita maka akan banyak lagi contoh lainnya. Hmm baiklah tujuan saya menulis ini hanya ingin mengajak teman-teman yang bermain atau bertemu di jejaring social ini untuk belajar berpersepsi positif terhadap sesuatu hal. Eniwei saya berkenalan dengan pesbuk sudah hampir 3 tahunan atau mungkin lebih, suka dan duka banyak disana, salah persepsi lebih banyak lagi..haha lah wong saya di cap “ Tukang bantai “ . nah kita akan coba kuliti bersama kenapa kemudian saya mendapat julukan seperti itu, saya sadari kadang saat membuat status bahasa saya sedikit sadis (mungkin) bagi sebagian orang. Tapi kalau bagi saya itu hal yang sangat biasa-biasa saja, tergantung siapa yang melihat dan menilainya.

Lantas bertanya apa pula hubungan belajar persepsi dengan membuat status/foto di pesbuk. Tentu ada kaitannya, kalau tidak ngapain juga di bahas, kaitannya adalah ketika kita membaca status orang lain, melihat foto orang lain di beranda (wall) kita akan muncul banyak persepsi dalam otak kita..hayooo ngaku..ga usah ngeleslah, ada yang merasa status itu di tujukan buatnya, status itu dibuat khusus buat nyindir dialah, status itu kayaknya “nendang banget” (istilah Mathew) atau banyak lagi persepsi lain yang bermunculan di kepala kita.

Hal ini tidak bisa di pungkiri dan wajar saja karena kita punya mata, hati untuk merasa dan otak untuk berfikir, jadi wajar saja kalau merasa “ kayaknya itu status buatku deh “ tapi mari kita lihat kembali kenapa kita bisa merasa begitu? Dalam persepsi ada factor “ pengalaman ” jadi kalau kita pernah “ melakukan itu ” maka kita beranggapan orang lain juga melakukan hal yang sama. Atau gini deh, coba Tanya orang yang suka nyontek pas ujian? Pasti dia akan bilang “ ah semua juga nyontek klo ujian ” itu persepsi dia terhadap orang lain karena dia punya pengalaman melakukannya. Satu hal lagi mau tidak mau mood dan kondisi emosi akan sangat mempengaruhi persepsi kita terhadap suatu hal, contohnya karena kita lagi patah hati, ada yang bikin status gitu..eh kitanya merasa “ dia nyindir gw deh kayaknya” . jangan-jangan kita juga suka buat status nyindir makanya ngerasa orang lain berbuat hal yang sama dengan kita.

Jadi intinya adalah kenapa kita tidak mencoba membangun persepsi positif dalam diri kita? Berpositif thinking atau dengan kata lain “ berhusnuzon ” terhadap orang lain. Karena saya tahu suuzon, berpersepsi negatif dan negative thinking itu melelahkan, karena kita akan selalu berfikir tentang “ apa kata orang terhadap kita “ , atau kalau kita merasa teman di pesbuk itu sangat mengganggu kita ya kita buat simple aja, dari pada kita makan hati mulu sama tulisan-tulisannya bukankah lebih baik menghindari dosa dengan menghapus dia dari daftar pertemanan kita? Kalau itu lebih baik untuk diri kita why not untuk kita lakukan? Atau kalau memang mau bertanyalah kepada orang yang “dirasa” membuat status “untuk kita”. Dari pada bermain dengan pikiran sendiri yang melelahkan yang akhirnya timbul suuzon.

Dunia maya itu dunia tanpa batas dan ketika kita memutuskan untuk ikut “ demam pesbuk ” maka segala konsekuensi harus bisa kita terima. Karena begitulah dunia maya itu, orang bebas berekspresi. Kalau buat saya pesbuk itu for fun dan nambah teman, so kalau ada yang merasa terganggu dengan status dan komen-komen saya, sile hapus saya dari pertemanan dan kalau merasa ada yang tersinggung mohon di maapkan, maklumlah masih belajar berbahasa yang baik dan benar serta sopan (versi manusia).

Hmm..kepanjangan yah? Dan bahasanya ngaco yah? Hehe suruh siapa baca :p, saya hanya ingin berbagi sedikit isi kepala saya yang mendesak ingin keluar..hehe ini juga sebagai pengingat diri sendiri ;), syukur-syukur kalau bermanfaat buat yang lain.

Lereng Gunung 11.34 PM
-Dee-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar