Kemarin ngebahas persepsi sekarang pengen ngebahas yang si-si-si yang
lainya ah :p hehe.Sering dengar istilah ekspektasi ga? Yah E K S P E K T
A S I pernah baca ga? Kira-kira apa yah itu artinya?.
“ Apakah ekspektasi itu sejenis makanan yang berupa sambel yang dimakan pake lalapan bukan? “ Bukaaann itu Terasi..
“ Atau itu tuh angkutan umum dijalan-jalan yang suka pake argo ? “ idih itu kan taksi :p
“ hmm atau itu kali yah yang suka diminum anak muda klo mau geleng2 angguk2 di diskotik :p “..makin ngaco itukan ekstasi :(
Hadeeeuuuh
makin ngaco deh jawabannya, hihi kalau menurutku ekpektasi itu harapan
terhadap sesuatu kali yah..hmm misalnya niy ketika aku wawancara kerja
biasanya interviewer suka nanya “ berapa ekspektasi gaji yang kamu
inginkan untuk posisi yang kamu lamar? “ atau disaat lain ketika ikut
training/pelatihan tentang apa saja, biasanya akan ada pertanyaan “ apa
ekspektasimu mengikuti kegiatan training ini? “.
Ekspektasi
kita terhadap sesuatu hal biasanya memakai standar yang berlaku umum
atau standar lokal…hihi maksudnya lokal adalah standar yang kita buat
sendiri ketika kita harus memperkirakan sesuatu. Contohnya di pesbuk niy
misalnya ketika kita mendapatkan teman baru tentu ada penilaian awalnya
baik melalui status, foto profilenya, atau fanpage2 yang di jempolinya,
ada berbagai ekspektasi kita terhadap teman baru itu, misalnya kita
baca status-status yang dia buat bijak dan agamis, atau foto profilnya
memperlihatkan kesan dia terpelajar, sopan dan agamis mungkin. Tentunya
kita berharap berteman dengan dia akan menyenangkan dan selalu
mendapatkan pencerahan atau setidaknya ada hal baru yang positif.
Berdasarkan infonya yang sekilas itu atau di tambah oleh info dari
mutual friend diantara kita maka makin lengkaplah info kita tentang
orang baru itu, maka ekspektasi kita terhadap orang itu sangat tinggi,
kita menempatkan dia sebagai orang yang “ selalu baik, selalu agamis,
selalu bijak sana selayaknya ibu atau bapak peri “ atau ekspektasi
positif yang lainnya. Tanpa disadari kita telah membuat label untuk
teman baru kita itu dengan standar ekspektasi yang tinggi “ versi kita”.
Lalu
kira-kira apa akibatnya kalau ternyata kita menemukan banyak hal yang
tidak sesuai dengan ekspektasi kita? apa yang dirasakan? Kecewakah? Jadi
ilfilkah? Jadi hilang respectkah? Sepertinya IYA..ketika
kita menemukan orang yang kita anggap lebih tadi ternyata tidak seperti
harapan kita maka menjadi kecewa dan merasa “ ah ternyata ga seperti
yang aku kira “ atau ada kalimat-kalimat lain yang mewakili kekecewaan
kita misalnya “ ahhh gayanya aja sok baik dan bijak sana, ga taunya gitu
juga..sama aja kalau gitu ama yang lain..” ada banyak ungkapan lainnya
yang bisa menggambarkan rasa kecewa kita.
Kemudian
pertanyaan berikutnya adalah “ perlukah kita membuat ekspektasi yang
tinggi dalam berteman? “ menurutku siy perlu tapi bukan berarti
memposisikan dia teman kita di posisi “ ekspektasi tinggi “ karena harus
sangat disadari kalau kita semua adalah manusia biasa yang merupakan
tempat dosa dan lalai, tidak adil rasanya “ menjugde seseorang negatif
hanya karena tidak sesuai dengan ekspektasi tinggi kita “ , ketika kita
mulai berteman apakah sang teman terlihat ingin diharapkan menjadi
seperti harapan kita? mestinya kalau kita sadari dengan istilah “
nobody’s perfect “ atau dengan kata lain “ tidak ada manusia yang
sempurna ” mestinya kita cukup mampu menempatkan “ ekspektasi kita “
terhadap suatu hal terlebih dalam berteman, agar kedepannya kita tidak
kecewa kalau dia berbuat kesalahan atau hal negative lainnya. Ini yang
harusnya kita (aku) harus pahami.
Ada kutipan kalimat
bijak yang saya yakini sering kita baca yaitu : “ jangan menaruh harapan
terlalu besar pada manusia karena akan mengecewakan, maka berharaplah
hanya kepada sang maha Pencipta, karena hanya Allah lah yang tidak akan
mengecewakan ummatNya ”.
Yah begitulah ceritanya
siterasi itu :p..hmm kalau saya sendiri tidak pernah punya ekspektasi
tinggi terhadap teman-teman saya, apalagi teman yang saya kenal di dunia
maya, karena saya tidak mau kecewa kelak kalau ternyata “ si teman “
tidak seperti “ ekspektasi saya ” karena menurut saya berteman itu tanpa
syarat ;) siapapun bisa berteman dengan siapa saja, karena dalam setiap
pertemanan pasti ada hal positif meskipun hanya sedikit, tergantung
bagaimana kita melihat pertemanan itu ;) dan satu lagi hihi..berusaha
menerima teman kita itu apa adanya dia bukan adanya apa :p .
Ngomong-ngomong
masalah sambel terasi kok laper yah..hihi lupa kalau belum makan siang
:p, yuk ah saya makan dulu..yang belum makan ayooo makan, yang puasa
tunggu sampai azan maghrib yah..;)
2.58PM
Dee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar