Jumat, 06 Januari 2012

E K S P E K T A S I



Kemarin ngebahas persepsi sekarang pengen ngebahas yang si-si-si yang lainya ah :p hehe.Sering dengar istilah ekspektasi ga? Yah E K S P E K T A S I pernah baca ga? Kira-kira apa yah itu artinya?.

“ Apakah ekspektasi itu sejenis makanan yang berupa sambel yang dimakan pake lalapan bukan? “ Bukaaann itu Terasi..

“ Atau itu tuh angkutan umum dijalan-jalan yang suka pake argo ? “ idih itu kan taksi  :p

“ hmm atau itu kali yah yang suka diminum anak muda klo mau geleng2 angguk2 di diskotik :p “..makin ngaco itukan ekstasi :(

Hadeeeuuuh makin ngaco deh jawabannya, hihi kalau menurutku ekpektasi itu harapan terhadap sesuatu kali yah..hmm misalnya niy ketika aku wawancara kerja biasanya interviewer suka nanya “ berapa ekspektasi gaji yang kamu inginkan untuk  posisi yang kamu lamar? “ atau disaat lain ketika ikut training/pelatihan tentang apa saja, biasanya akan ada pertanyaan “ apa ekspektasimu mengikuti kegiatan training ini? “.

Ekspektasi kita terhadap sesuatu hal biasanya memakai standar yang berlaku umum atau standar lokal…hihi maksudnya lokal adalah standar yang kita buat sendiri ketika kita harus memperkirakan sesuatu. Contohnya di pesbuk niy misalnya ketika kita mendapatkan teman baru tentu ada penilaian awalnya baik melalui status, foto profilenya, atau fanpage2 yang di jempolinya, ada berbagai ekspektasi kita terhadap teman baru itu, misalnya kita baca status-status yang dia buat bijak dan agamis, atau foto profilnya memperlihatkan kesan dia terpelajar, sopan dan agamis mungkin. Tentunya kita berharap berteman dengan dia akan menyenangkan dan selalu mendapatkan pencerahan atau setidaknya ada hal baru yang positif. Berdasarkan infonya yang sekilas itu atau di tambah oleh info dari mutual friend diantara kita maka makin lengkaplah info kita tentang orang baru itu, maka ekspektasi kita terhadap orang itu sangat tinggi, kita menempatkan dia sebagai orang yang “ selalu baik, selalu agamis, selalu bijak sana selayaknya ibu atau bapak peri “ atau ekspektasi positif yang lainnya. Tanpa disadari kita telah membuat label untuk teman baru kita itu dengan standar ekspektasi yang tinggi “ versi kita”.

Lalu kira-kira apa akibatnya kalau ternyata kita menemukan banyak hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita? apa yang dirasakan? Kecewakah? Jadi ilfilkah? Jadi hilang respectkah? Sepertinya IYA..ketika kita menemukan orang yang kita anggap lebih tadi ternyata tidak seperti harapan kita maka menjadi kecewa dan merasa “ ah ternyata ga seperti yang aku kira “ atau ada kalimat-kalimat lain yang mewakili kekecewaan kita misalnya “ ahhh gayanya aja sok baik dan bijak sana, ga taunya gitu juga..sama aja kalau gitu ama yang lain..” ada banyak ungkapan lainnya yang bisa menggambarkan rasa kecewa kita.

Kemudian pertanyaan berikutnya adalah “ perlukah kita membuat ekspektasi yang tinggi dalam berteman? “ menurutku siy perlu tapi bukan berarti memposisikan dia teman kita di posisi “ ekspektasi tinggi “ karena harus sangat disadari kalau kita semua adalah manusia biasa yang merupakan tempat dosa dan lalai, tidak adil rasanya “ menjugde seseorang negatif hanya karena tidak sesuai dengan ekspektasi tinggi kita “ , ketika kita mulai berteman apakah sang teman terlihat ingin diharapkan menjadi seperti harapan kita? mestinya kalau kita sadari dengan istilah “ nobody’s perfect “ atau dengan kata lain “ tidak ada manusia yang sempurna ” mestinya kita cukup mampu menempatkan “ ekspektasi kita “ terhadap suatu hal terlebih dalam berteman, agar kedepannya kita tidak kecewa kalau dia berbuat kesalahan atau hal negative lainnya. Ini yang harusnya kita (aku) harus pahami.

Ada kutipan kalimat bijak yang saya yakini sering kita baca yaitu : “ jangan menaruh harapan terlalu besar pada manusia karena akan mengecewakan, maka berharaplah hanya kepada sang maha Pencipta, karena hanya Allah lah yang tidak akan mengecewakan ummatNya ”.  

Yah begitulah ceritanya siterasi itu :p..hmm kalau saya sendiri tidak pernah punya ekspektasi tinggi terhadap teman-teman saya, apalagi teman yang saya kenal di dunia maya, karena saya tidak mau kecewa kelak kalau ternyata “ si teman “ tidak seperti “ ekspektasi saya ” karena menurut saya berteman itu tanpa syarat ;) siapapun bisa berteman dengan siapa saja, karena dalam setiap pertemanan pasti ada hal positif meskipun hanya sedikit, tergantung bagaimana kita melihat pertemanan itu ;) dan satu lagi hihi..berusaha menerima teman kita itu apa adanya dia bukan adanya apa :p .
Ngomong-ngomong  masalah sambel terasi kok laper yah..hihi lupa kalau belum makan siang :p, yuk ah saya makan dulu..yang belum makan ayooo  makan, yang puasa tunggu sampai azan maghrib yah..;)

2.58PM
Dee


Tidak ada komentar:

Posting Komentar