Wahai saudaraku
Di saat manakah wajah-wajah kita mampu memancarkan cahaya yang berseri-seri
Hingga bekas sujud tampak memancar dari dahi-dahi yang setiap saat
tersungkur bersujud menciumi bumi, sebagai tanda ketundukan pada Sang
Maha Perkasa. Mata yang
senantiasa mengalirkan tetesan air, dalam bermunajat panjang di
penghujung malam. Saat manusia terlena dalam tidur panjang dalam pelukan
selimut hangat
Mata yang senantiasa terjaga karena keyakinan akan cahaya kekuatan di balik kegelapan yang hampa
Di hamparan sepertiga akhir malam, cahaya Syurga menyelimuti hati
mereka yang mengisinya dengan berdiri, rukuk dan sujud. Bersimpuh di
hadapan-Nya, menuturkan seluruh keluh hati. Mengasah hati nurani, agar
senantiasa peka, tersinari oleh cahaya Ilahi
Saudaraku…
Inilah saat-saat terindah, di mana kita bisa berdoa memohon ampun
kepada Sang Khaliq. Dalam keheningan panjang yang damai. Di saat yang
sama bertasbih semua makhluk alam lainnya, memuja Kebesaran-Nya.
Menangisi kelemahan diri yang masih saja terseret oleh arus dunia fana.
Rasulullah Muhammad Salallahu'alaihi Wassalam: “Bahwa mata yang tak
akan tersentuh api neraka adalah mata yang ribath (berjaga-jaga) di
batas tapal negeri untuk menghadapi serangan musuh, dan mata yang
senantiasa menangis karena takut kepada Allah Subhanau Wa Ta'ala akan
dosa-dosa”.
Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan membalas dan
menyelamatkannya dari neraka, sebab air mata yang mengalir yang lahir
dari getaran yang teramat dalam, dari hati yang rindu kepada wajah-Nya
Saudaraku…
Adakah yang lebih indah di sepertiga malam akhir, selain sujud di hadapan-Nya dengan bercucuran air mata ?
Hingga bekas sujud tampak memancar dari dahi-dahi yang setiap saat tersungkur bersujud menciumi bumi, sebagai tanda ketundukan pada Sang Maha Perkasa. Mata yang senantiasa mengalirkan tetesan air, dalam bermunajat panjang di penghujung malam. Saat manusia terlena dalam tidur panjang dalam pelukan selimut hangat
Mata yang senantiasa terjaga karena keyakinan akan cahaya kekuatan di balik kegelapan yang hampa
Di hamparan sepertiga akhir malam, cahaya Syurga menyelimuti hati mereka yang mengisinya dengan berdiri, rukuk dan sujud. Bersimpuh di hadapan-Nya, menuturkan seluruh keluh hati. Mengasah hati nurani, agar senantiasa peka, tersinari oleh cahaya Ilahi
Saudaraku…
Inilah saat-saat terindah, di mana kita bisa berdoa memohon ampun kepada Sang Khaliq. Dalam keheningan panjang yang damai. Di saat yang sama bertasbih semua makhluk alam lainnya, memuja Kebesaran-Nya. Menangisi kelemahan diri yang masih saja terseret oleh arus dunia fana.
Rasulullah Muhammad Salallahu'alaihi Wassalam: “Bahwa mata yang tak akan tersentuh api neraka adalah mata yang ribath (berjaga-jaga) di batas tapal negeri untuk menghadapi serangan musuh, dan mata yang senantiasa menangis karena takut kepada Allah Subhanau Wa Ta'ala akan dosa-dosa”.
Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan membalas dan menyelamatkannya dari neraka, sebab air mata yang mengalir yang lahir dari getaran yang teramat dalam, dari hati yang rindu kepada wajah-Nya
Saudaraku…
Adakah yang lebih indah di sepertiga malam akhir, selain sujud di hadapan-Nya dengan bercucuran air mata ?
- Dee-
note : copas by friend
note : copas by friend
Tidak ada komentar:
Posting Komentar