Sabtu, 30 Juni 2012

- Mozart..?? -


" Ternyata Mozart tidak pernah membuat anak anak kita menjadi cerdas "

Ternyata musik klasik tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kemampuan kognitif seorang anak. Itu artinya, mendengarkan musik klasik tidak mencerdaskan anak sebagaimana selama ini anggapan kita . Selama lebih dari 15 tahun, kita terkecoh oleh publisitas yang banyak membesar besarkan tentang musik klasik, yang kabarnya dapat memacu kecerdasan seorang anak.

Beberapa orang peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam riset mereka yang diberi judul “ Mozart Effect ” mengemukakan kesalahan besar dari hasil penelitian musik yang melegenda ini.

Pietschnig dan kawan kawannya mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat kecerdasan seseorang, kemudian mereka membuat riset terhadap 3000 partisipator. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan. Berdasarkan penelitian terhadap ribuan partisipator itu, Pietschnig dan kawan kawannya menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan alunan musik karya Mozart.

Senada dengan Jacob Pietschnig dan kawan kawannya, sebuah tim peneliti Jerman yang terdiri atas ilmuwan, psikolog, filsuf, pendidik, dan ahli musik mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai efek Mozart ini. Mereka mengemukakan bahwa sangat tidak mungkin alunan musik karya Mozart dapat membuat seorang anak menjadi jenius.
Penelitian terbaru ini membantah habis habisan hasil riset psikolog Frances Rauscher dan rekan rekannya di University of California in Los Angeles, di tahun 1993 yang mengemukakan bahwa alunan musik karya musik Mozart ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal soal mengenai spasial.

Berbeda dengan Al Qur’an. Al Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang terkandung di dalam Al Qur’an. Salah satunya adalah Al Qur’an dapat merangsang perkembangan otak anak dan meningkatkan kecerdasannya.

Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Bacaan Al Qur’an yang dibaca dengan tartil yang sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.

Bacaan Al Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, yaitu memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa dan masih banyak lagi.

Pada dasarnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan. Sel ini berisi program yang sangat rumit dimana milyaran sel sel berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang sangat luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah.

Sebelum bayi lahir, sel sel otaknya mulai bergetar berirama secara seimbang. Tapi setelah kelahirannya, tindakan masing masing akan mempengaruhi sel sel otak dan cara mereka bergetar. Jadi jika beberapa sel otak tidak siap untuk mentoleransi frekuensi tinggi, ini dapat menyebabkan gangguan dalam sistem getar otak yang pada gilirannya menyebabkan banyak penyakit fisik dan psikologis.

Seorang peneliti bernama Erick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.

Pada akhirnya, Al Qur’an tetap obat yang terbaik. Terapi dengan Al Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.

Satu lagi, Al Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, yakni bahasa yang memiliki nilai sastra yang sangat tinggi, dan bahasa nomor satu yang paling sulit untuk dipelajari. Tidak ada satu pun dari kita yang mampu menandingi keindahan bahasa Al Qur’an. Namun tahukah kita, bahwa ternyata jika kita mampu berbahasa Arab, maka dapat memudahkan kita untuk menguasai bahasa asing lainnya ?.

Anak anak yang terbiasa membaca Al Qur’an disertai dengan memahami maknanya, ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik daripada anak anak lain. Bahkan meski bahasa tersebut masih asing, ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kemudian menguasainya, Insya Allah.

Janin berusia 7 bulan sudah dapat merespon suara suara di sekitar ibunya. Untuk itulah, sangat penting bagi ibu hamil untuk banyak banyak memperdengarkan Al Qur’an kepada janinnya. Kita tidak mengharapkan mereka mengerti dan memahami apa yang kita baca. Namun membiasakannya mendengarkan bacaan Al Qur’an sejak dalam kandungan, membantunya untuk tumbuh dengan tingkat kecerdasan tinggi, kemampuan berbahasa yang sangat baik, dan kepribadian yang sangat baik pula.


*copas dari seorang sahabat

- dee -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar