Jumat, 20 Januari 2012

Tiara & Alif..

Ini cerita mengenai 2 ponakanku yang tinggalnya tepat di sebelah rumah dan ini artinya intensitas bertemu sangat sering, karena mereka memang lebih sering di tempat nenek (ibuku). Karena orangtuanya bekerja diluar rumah maka sepenuhnya siang hari mereka bersama kakek dan nenek.

Sudah hampir dua tahun aku kembali ke kotaku, yang artinya aku bisa dekat dengan mereka, meskipun kadang hanya bertemu dimalam hari. Belakangan si kakak “tiara” yang usianya 4 tahun hamper setiap magrib sholat berjama’ah di kamarku, seingatku dari usia dia 3 tahun nenek (ibuku) sudah membelikannya mukena dan mengajaknya ke masjid untuk mengenal sholat lebih dini. Meskipun gerakannya belum sempurna apa lagi bacaannya, tentu belum semua dia hafal tapi kakak sangat rajin ikut sholat bersamaku, setiap waktu sholat dan kebetulan aku ada dirumah aku sering mengajaknya sholat bersama.

Yah namanya anak kecil yah, maka dia akan mencontoh apa yang kita lakukan, begitu juga dengan si kakak, sehabis sholat aku selalu berdoa dengan mengangkat kedua tanganku tepat di depan dada, selayaknya orang lain berdoa, maka si kakak pun akan ikut melakukan hal yang sama. Doanya pun sederhana hal-hal kecil yang dia inginkan yang belum dia dapatkan, misalnya suatu kali dia berdoa “ ya Allah berikanlah mundee banyak rejeki biar kakak bisa sering-sering ke time zone “ hihi aku yang lagi tekun berdoa jadi senyum-senyum sendiri. Atau lain kali doanya begini “ Ya Allah berikanlah mundee oom yang alim (rikuesku) dan banyak duit biar bisa beliin manset (wat demaksud), oomnya nanti beli di toko dan pake pita biru (berasa kado) “ dan aku Cuma bisa cekikian ga kuat sama doanya..

Si kakak juga sudah hafal doa sehari-hari, seperti doa ibu bapak dan beberapa doa lainnya yang diajarkan orang tuanya dan kakek neneknya serta di perlancarkan di sekolahnya. Begitu juga halnya dengan si adeknya “ alif “ hampir setiap waktu sholat dia ikutan kakek ke masjid, dari usia 3 tahun dia harus di biasakan sholat di masjid kata kakek (bapakku) karena alif anak laki-laki jadi sangat dianjurkan untuk sholat di masjid.

Lelaki kecil itu sudah hafal waktunya zuhur, ashar dan magrib karena waktu-waktu itulah kakek mengajaknya sholat di masjid, sekarang alif pun sudah bisa azan meskipun iramanya kesana kemari, bahkan sebagian jama’ah tetap sudah hafal dengan wajah alif..hehe kalau sehari dia tidak ke masjid maka ada beberapa kumpulan kakek-kakek yang akan bertanya alif kemana? Dan alif pun kini punya komunitas baru di masjid, yaitu abang-abang sepantaran usianya.

Jadi ingat semasa kecilku pun orang tuaku begitu, sholat dan mengaji adalah hal yang utama harus kami lakukan, kalau ketahuan tidak sholat maka akan dapat hukuman, begitu juga halnya dengan mengaji. Karena ibuku mengadakan pengajian dirumah jadi mau tidak mau setiap hari saat itu aku harus mengaji, karena sebagian anak-anak kompleks pun mengaji dirumah, jadi klo jam mengaji ga punya temen main. Dulu semasa kanak-kanak mungkin terasa berat, tapi imbasnya di masa akan datang baru terasa bahwa pentingnya sholat dan mengaji.

Seperti dalam hadist nabi SAW :
Perintahkanlah anak-anakmu shalat pada usia 7 tahun. Pukullah mereka pada usia 10 tahun, dan pisahkan juga mereka dari tempat tidur mereka (Sunan Abi Dawud kitab as-shalat bab mata yu`marul-ghulam bis-shalat no. 495. Hadits hasan shahih [al-Albani]).

Ahhh..kelak kalau aku punya keturunan hal yang sama seperti orangtuaku lakukan, juga akan aku lakukan..aku ingin mereka sama seperti kakak dan alif saat ini..belajar ibadah sedari dini, belajar mengaji, bersedekah dan menghargai orang lain. Saatnya akan tiba..pasti..! seperti janji Allah pada UmmatNya yang tak pernah ingkar… Aamiin..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar