Angin berhembus semilir masuk melalui teralis kamarku, aku
sengaja membiarkan jendelaku terbuka. Aku ingin sekedar menikmati dinginnya
angin malam ini, mengendus harumnya bau tanah yang basah oleh hujan sekejab
yang turun barusan. Di temani secangkir kopi dan lagu jadul bikin suasana makin mellow, hal yang paling
aku benci..menurunnya mood dan bermenye-menye ga penting. Tapi saat ini aku
hanya ingin menikmatinya sekejab saja, dan aku berharap dengan menulis menye-menye
stupid ini akan gone with the wind.
Hal ini berawal dari keisenganku membaca buku harian semasa
kuliah sampai mengobrak abrik kumpulan bukuku sehingga bertemu dengan
skripsiku, yah seperti biasalah namanya skripsi tentu ada halaman
persembahannya..haha dan aku menemukan satu nama “ motivatorku” saat
itu..seketika seperti di tarik kemasa-masa itu, beratnya perjuangan melawan
kemalasan menyelesaikan tugas akhir itu, bagaimana saran dan support yang dia
berikan, anjuran-anjuran doa yang harus aku baca untuk memotivasi diri dan di
mudahkan jalanku.. yah dia, si G laki-lakiku sepuluh tahun yang lalu, yang
bermata teduh seperti imam samudra, yang tegas dalam hal agama.. yang sangat
menghargaiku sebagai perempuan islam. Yang kemudian memintaku menikahinya
disaat aku belum merampungkan kuliahku,
dan ini yang membuatnya pergi meninggalkanku, dia yang pernah memintaku
menggunakan cadar karena dia ingin kelak istrinya hanya dapat dilihat olehnya.
Terbayang diskusi-diskusi panjang di e,mail disaat dia memutuskan
untuk meneruskan kuliahnya di Negara yang berbeda denganku. Masih kuingat
setiap berkirim email, setengah dari email adalah tausiyah..hehe.. itu yang
membuat aku setuju menunggu kepulanganmu ke Indonesia, tapi mungkin memang kita
tidak berjodoh..Allah menentukan jalan hidup kita berbeda. Kau pulang untuk
menikah dengan pilihan orang tuamu, aku ingat saat itu kau menangis di telpon
dan aku Cuma bisa diam saja, aku tidak punya kuasa apapun. Aku tau itu berat
karena aku juga sebenarnya berat, tapi semua tidak bisa di tarik kembali. Kini setelah
kau sudah memiliki keluarga pernah suatu kali kau cetuskan padaku, kalau kau
tidak pernah rela bila aku bersama yang lain..hmm kau tahu saat kau berkata
begitu aku marah, marah sekali..aku marah pada diriku kenapa masih
memikirkanmu, memikirkan perkataanmu yang katanya masih sayang padaku.. ah
lebaynya aku.
Lagu dewi yull ama broery kenapa jadi berasa makin mellow aja
yah…“ Tak perlu engkau tahu rasa rindu ini, dan lagi mungkin kini engkau telah
bahagia…” Ya Rabb..ini tidak boleh
terjadi, saya tau ini hanya emosi sesaat dan harus segera hilang.. ini hanya
akibat menemukan buku harian aja, karena sekarang semua berbeda, aku dengan
duniaku dan dia dengan dunianya. Meskipun sempat iri melihat kamu dan keluarga
kecilmu menghabiskan Ramadhan di Mekkah..mudah-mudahan kelak aku akan menemukan
laki-laki yang keislamannya sepertimu. Doakan aku G, itu yang selalu katakana padamu
setiap kau bertanya kenapa aku masih betah sendiri, bahkan ketika kau katakan
kau merasa bersalah padaku. Aku tetap meminta doamu..doakan aku yah
Hupp.. saatnya nutup jendela, cuci muka dan kaki terus tidur
(iyah kalo bisa) hihhihii.. ah lega… benar kata artikel, menulislah jangan
bunuh diri..hahaha..katarsis itu penting. Edisi terlebay yang pernah aku
lakukan..wkwkwk ah takpelah, sedikit mengenang masa lalu sebagai bahan acuan
masa depan to be better lah..
September 9, 2011
Aku..
#now playing : Rindu Terlarang - dewi & broery
Tidak ada komentar:
Posting Komentar