Sabtu, 10 September 2011

Memory...

Angin berhembus semilir masuk melalui teralis kamarku, aku sengaja membiarkan jendelaku terbuka. Aku ingin sekedar menikmati dinginnya angin malam ini, mengendus harumnya bau tanah yang basah oleh hujan sekejab yang turun barusan. Di temani secangkir kopi dan lagu jadul  bikin suasana makin mellow, hal yang paling aku benci..menurunnya mood dan bermenye-menye ga penting. Tapi saat ini aku hanya ingin menikmatinya sekejab saja, dan aku berharap dengan menulis menye-menye stupid ini akan gone with the wind.

Hal ini berawal dari keisenganku membaca buku harian semasa kuliah sampai mengobrak abrik kumpulan bukuku sehingga bertemu dengan skripsiku, yah seperti biasalah namanya skripsi tentu ada halaman persembahannya..haha dan aku menemukan satu nama “ motivatorku” saat itu..seketika seperti di tarik kemasa-masa itu, beratnya perjuangan melawan kemalasan menyelesaikan tugas akhir itu, bagaimana saran dan support yang dia berikan, anjuran-anjuran doa yang harus aku baca untuk memotivasi diri dan di mudahkan jalanku.. yah dia, si G laki-lakiku sepuluh tahun yang lalu, yang bermata teduh seperti imam samudra, yang tegas dalam hal agama.. yang sangat menghargaiku sebagai perempuan islam. Yang kemudian memintaku menikahinya disaat aku belum merampungkan kuliahku,  dan ini yang membuatnya pergi meninggalkanku, dia yang pernah memintaku menggunakan cadar karena dia ingin kelak istrinya hanya dapat dilihat olehnya.

Terbayang diskusi-diskusi panjang di e,mail disaat dia memutuskan untuk meneruskan kuliahnya di Negara yang berbeda denganku. Masih kuingat setiap berkirim email, setengah dari email adalah tausiyah..hehe.. itu yang membuat aku setuju menunggu kepulanganmu ke Indonesia, tapi mungkin memang kita tidak berjodoh..Allah menentukan jalan hidup kita berbeda. Kau pulang untuk menikah dengan pilihan orang tuamu, aku ingat saat itu kau menangis di telpon dan aku Cuma bisa diam saja, aku tidak punya kuasa apapun. Aku tau itu berat karena aku juga sebenarnya berat, tapi semua tidak bisa di tarik kembali. Kini setelah kau sudah memiliki keluarga pernah suatu kali kau cetuskan padaku, kalau kau tidak pernah rela bila aku bersama yang lain..hmm kau tahu saat kau berkata begitu aku marah, marah sekali..aku marah pada diriku kenapa masih memikirkanmu, memikirkan perkataanmu yang katanya masih sayang padaku.. ah lebaynya aku.

Lagu dewi yull ama broery kenapa jadi berasa makin mellow aja yah…“ Tak perlu engkau tahu rasa rindu ini, dan lagi mungkin kini engkau telah bahagia…”  Ya Rabb..ini tidak boleh terjadi, saya tau ini hanya emosi sesaat dan harus segera hilang.. ini hanya akibat menemukan buku harian aja, karena sekarang semua berbeda, aku dengan duniaku dan dia dengan dunianya. Meskipun sempat iri melihat kamu dan keluarga kecilmu menghabiskan Ramadhan di Mekkah..mudah-mudahan kelak aku akan menemukan laki-laki yang keislamannya sepertimu. Doakan aku G, itu yang selalu katakana padamu setiap kau bertanya kenapa aku masih betah sendiri, bahkan ketika kau katakan kau merasa bersalah padaku. Aku tetap meminta doamu..doakan aku yah

Hupp.. saatnya nutup jendela, cuci muka dan kaki terus tidur (iyah kalo bisa) hihhihii.. ah lega… benar kata artikel, menulislah jangan bunuh diri..hahaha..katarsis itu penting. Edisi terlebay yang pernah aku lakukan..wkwkwk ah takpelah, sedikit mengenang masa lalu sebagai bahan acuan masa depan to be better lah..

September 9, 2011
Aku..

 #now playing : Rindu Terlarang - dewi & broery


Tidak ada komentar:

Posting Komentar