Rabu, 25 Juli 2012

- Sama sepertimu -


Sama sepertimu , ketika kau melepaskanku pergi meraih cakrawalaku, kau tegar dan tidak menangis di hadapanku, meskipun kemudian aku mendengar cerita dari ibu kalau engkau menangis dalam doa-doa malammu untukku. Anggukan kecilmu, tatapan matamu membuatku semakin percaya diri dan tegar menyongsong duniaku. Meskipun aku tahu hatimu tidak sanggup melepasku gadis kecilmu yang dulu selalu manja, selalu menghadangmu setiap pulang bekerja, ingin di gendong dan selalu saja merasa aman nyaman di dekatmu.

Sama sepertimu, aku pun berusaha tegar, menahan tangis didalam hatiku, berusaha sekuat tenaga menahan air yang ingin segera tumpah dari dua bola mataku, aku tidak ingin terlihat berduka di depanmu, karena engkau selalu mengajarkanku ketegaran, kemandirian sebagai anak perempuan yang harus bisa di andalkan.
Sama sepertimu aku percayakan segenap perlindunganmu hanya kepada Allah, aku yakin dimanapun engkau berada Allah bersama kita, bukankah begitu juga katamu setiap saat aku akan pergi mengejar impianku, mencari nafkah di luar rumah. Kau katakana apa yang harus di risaukan karena Allah selalu melindungi kita, kapanpun dan dimanapun kita berada.

Aku akan menunggumu kembali di rumah kita, berkumpul bersama lagi, melihatmu merajut hari tua bersama perempuan terkasihmu. masih banyak yang selalu ingin diskusikan denganmu, masih banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu, masih ingin berbagi kopi di pagi hari denganmu, berbagi cemilan dan berbagi apa saja denganmu. Aku tahu kepergianmu hanya untuk sesaat, aku akan tetap menunggumu disini, di rumah ini. 

Aku tahu cintamu luar biasa untukku, aku pun tahu kesedihanku juga kesedihanmu, kau segalanya bagiku, kau mengajarkanku tentang segalanya, meskipun kadang kita “ bersitegang urat” tapi itu adalah salah satu cara kita berkomunikasi dengan gaya kita yang mungkin hampir sama. Cintamu tak terbalas, jerih payah setiap tetes keringat yang keluar dari tubuhmu untuk menafkahi kami pun takkan pernah terganti, tidak akan pernah, budi ini tidak akan pernah terbalas, aku hanya mampu memohon padaNya.

Ya Rabb..sehatkan tubuhnya agar mampu selalu beribadah padaMu
Ya Rabb.. sehatkan fikirannya, agar ENGKAU selalu hidup didalam jiwa dan hatinya
Mudahkanlah segala urusannya, buatlah dia bahagia lahir dan batin
Ampuni segala dosa dan khilafnya..
Sungguh aku mencintainya karenaMu ya Rabb..
Karena dia segalanya untukku..
I Love u Bapak....
Dari gadis kecilmu “ dulu “

Ramadhan 6, 1433 H

Lhokseumawe 00.15 am

-  Dee -


Tidak ada komentar:

Posting Komentar