Terminal, apa yang terbayang ketika disebutkan terminal? Tentunya
sebuah tempat yang ramai hiruk pikuk, orang silih berganti datang, alat
transportasi yang silih berganti singgah dan pergi. Para pedagang dengan
segala atributnya. Ribet, rame dan sumpek mungkin begitulah pemandangan
pada umumnya di sebuah terminal angkutan darat dan ini akan berbeda
kondisinya kalau di terminal bandara, ga sumuk karena dilengkapi
pendingin ruangan, tapi kalau keramaian tetap saja, hiruk pikuk pun
demikian.
Pekerjaan yang aku pilih menuntutku untuk
nomaden membuatku mau tidak mau, suka tidak suka sering sekali
berhubungan dengan yang namanya terminal, baik itu udara, air maupun
darat..hmm kapan yah keluar angkasa hehe. Ada banyak kisah yang
tertinggal di terminal ada beberapa yang berkesan namun ada yang berlalu
begitu saja.
Teringat saat akhir oktober 2009 lalu, saat
itu perjalanan dari padang kembali ke aceh, seperti biasa perjalanan
lebih sering aku lakukan sendiri di bandingkan bersama teman lainnya.
Karena sendirian aku lebih sukai memanfaatkan waktu di ruang tunggu
dengan membaca atau ngutak ngatik hp mainan pesbuk. Saat itu duniaku
masih musim semi sepanjang tahun..haha seingatku saat itu jadwal take
off ku jam 14.25 dari bandara minangkabau international, aku lupa
tepatnya, dan penerbangan padang – medan hanya memakan waktu 45 menit
jadi tidak harus berlama-lama menderita di dalam burung besi itu.
Aku
ingat saat itu aku di temani dari jauh olehnya melalui sms dan
percakapan on phone. Tiba saat aku akan masuk pesawat dia sms dan
bilang..” aku mau posting lagu untukmu di pesbuk, nanti di liat yah, itu
special buat kamu.. hati-hati di jalan yah..” aku Cuma balas.. “ thanks
ya..aku pasti suka lagu itu..”. kemudian mematikan hp dan siap-siap
memperbanyak doa selama penerbangan, entah kenapa semenjak kasus adam
air melakukan perjalanan udara menjadi phobia berat buatku.
Satu
jam kemudian tibalah aku di polonia dan siap-siap transit kembali untuk
ke banda aceh, karena menunggu sampai satu jam aku mempergunakan waktu
membuka pesbukku lagi, karena di polonia ada wifi gratisan
lumayaaan..hihi aku segera cek akun pesbuknya, dan ternyata…ahaaaa lagu “
Leaving on jet plane “ yang di nyanyikan chanthal kraviazuk..off course
aku suka banget.. dengan redaksi pengantar lagu “ take good care
hunny..” hihihii gubrak..aku komenlah dengan suka cita “ makasih
yah..aku suka banget lagu ini..” .Percakapan kembali di lanjutkan di
telpon seperti biasa sampai kemudian aku harus take off kembali menuju
kota tercintaku.
Kisah di terminal itu menjadi salah satu
kenangan tersendiri yang mengiringi perjalanan nomadenku, meskipun saat
ini kisah itu sudah berlalu tapi setidaknya dalam kisah perjalananku ada
sedikit kenangan manis. Meskipun terminal lebih bermakna sebuah
perpisahan tapi tidak selamanya perpisahan itu meninggalkan air mata,
perpisahan itu justru harusnya mampu menguatkan diri, melangkah lebih
tangguh dan melompat lebih tinggi klo kata Sheila on 7. Dunia ini
menurutku juga terminal sampai saat nanti kita kembali kepadaNya. Akan
ada perpisahan-perpisahan lain dalam hidup kita, kita hanya butuh waktu
untuk melepaskannya, karena toh semua yang ada di dunia kelak akan
berpisah. Tinggal bagaimana kita mengambil hikmah dan kesan manis dari
sebuah perpisahan.
“ every place I go I think of u..
Every song I sing, I sing for u..
When I’ll comeback, I wear u wedding ring..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar