Selasa, 29 November 2011

Terminal...

Terminal, apa yang terbayang ketika disebutkan terminal? Tentunya sebuah tempat yang ramai hiruk pikuk, orang silih berganti datang, alat transportasi yang silih berganti singgah dan pergi. Para pedagang dengan segala atributnya. Ribet, rame dan sumpek mungkin begitulah pemandangan pada umumnya di sebuah terminal angkutan darat dan ini akan berbeda kondisinya kalau di terminal bandara, ga sumuk karena dilengkapi pendingin ruangan, tapi kalau keramaian tetap saja, hiruk pikuk pun demikian.

Pekerjaan yang aku pilih menuntutku untuk nomaden membuatku mau tidak mau, suka tidak suka sering sekali berhubungan dengan yang namanya terminal, baik itu udara, air maupun darat..hmm kapan yah keluar angkasa hehe. Ada banyak kisah yang tertinggal di terminal ada beberapa yang berkesan namun ada yang berlalu begitu saja.

Teringat saat akhir oktober 2009 lalu, saat itu perjalanan dari padang kembali ke aceh, seperti biasa perjalanan lebih sering aku lakukan sendiri di bandingkan bersama teman lainnya. Karena sendirian aku lebih sukai memanfaatkan waktu di ruang tunggu dengan membaca atau ngutak ngatik hp mainan pesbuk. Saat itu duniaku masih musim semi sepanjang tahun..haha seingatku saat itu jadwal take off ku jam 14.25 dari bandara minangkabau international, aku lupa tepatnya, dan penerbangan padang – medan hanya memakan waktu 45 menit jadi tidak harus berlama-lama menderita di dalam burung besi itu.

Aku ingat saat itu aku di temani dari jauh olehnya melalui sms dan percakapan on phone. Tiba saat aku akan masuk pesawat dia sms dan bilang..” aku mau posting lagu untukmu di pesbuk, nanti di liat yah, itu special buat kamu.. hati-hati di jalan yah..” aku Cuma balas.. “ thanks ya..aku pasti suka lagu itu..”. kemudian mematikan hp dan siap-siap memperbanyak doa selama penerbangan, entah kenapa semenjak kasus adam air melakukan perjalanan udara menjadi phobia berat buatku.

Satu jam kemudian tibalah aku di polonia dan siap-siap transit kembali untuk ke banda aceh, karena menunggu sampai satu jam aku mempergunakan waktu membuka pesbukku lagi, karena di polonia ada wifi gratisan lumayaaan..hihi aku segera cek akun pesbuknya, dan ternyata…ahaaaa lagu “ Leaving on jet plane “ yang di nyanyikan chanthal kraviazuk..off course aku suka banget.. dengan redaksi  pengantar lagu “ take good care hunny..” hihihii gubrak..aku komenlah dengan suka cita “ makasih yah..aku suka banget lagu ini..” .Percakapan kembali di lanjutkan di telpon seperti biasa sampai kemudian aku harus take off kembali menuju kota tercintaku.

Kisah di terminal itu menjadi salah satu kenangan tersendiri yang mengiringi perjalanan nomadenku, meskipun saat ini kisah itu sudah berlalu tapi setidaknya dalam kisah perjalananku ada sedikit kenangan manis. Meskipun terminal lebih bermakna sebuah perpisahan tapi tidak selamanya perpisahan itu meninggalkan air mata, perpisahan itu justru harusnya mampu menguatkan diri, melangkah lebih tangguh dan melompat lebih tinggi klo kata Sheila on 7. Dunia ini menurutku juga terminal sampai saat nanti kita kembali kepadaNya. Akan ada perpisahan-perpisahan lain dalam hidup kita, kita hanya butuh waktu untuk melepaskannya, karena toh semua yang ada di dunia kelak akan berpisah. Tinggal bagaimana kita mengambil hikmah dan kesan manis dari sebuah perpisahan.

“ every place I go I think of u..
Every song I sing, I sing for u..
When I’ll comeback, I wear u wedding ring..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar