Jumat, 24 Agustus 2012

- U S A I -


Berkacalah aku pada hati..
Hati yang tidak mengerti..
Hati yang tak mampu memahami..
Hati yang mungkin sudah lama mati...

Aku telusuri kembali jalan setapak itu..
Berusaha mengenangmu dalam impianku..
Mengumpulkan asaku dalam harapanku..
Melihat kembali pejalanan itu di dalam hatiku..

Kita tidak pernah bermula...
Tidak juga bersisian...
Tidak akan pernah..
Usaipun aku tidak merasa...

Ribuan senja terlewatkan..
Ribuan bintang kuajak berbicara..
Ribuan rinai hujan meninggalkan kisahnya..
Mungkin inilah saatnya melepaskannya...

Tak terbilang berapa kali sudah namamu tersebut..
Dalam setiap doa-doa panjangku...
Berharap waktu dan keadaan berpihak padaku..
PadaMu aku pasrahkan hatiku yang dungu..

Sekian lama waktu terbuang menanti...
Menanti untuk kemudian di tinggal pergi..
Tak usah kau risaukan aku lagi...
Aku masih bisa berdiri tegar disini..
Disini...


- Dee -

Lhokseumawe 24 Agustus 2012


Rabu, 22 Agustus 2012

- Semangka -


Manfaat buah semangka

Semangka dipercaya berasal dari gurun Kalahari, Afrika. Menurut para peneliti, buah ini pertama kali dipanen 5000 tahun yang lalu di Mesir dan menurut kepercayaan nenek moyang saat itu, buah ini terpakai untuk penguburan raja-raja agar roh mereka mendapat nutrisi di alam baka. Dan dari sanalah semangka dibawa keliling ke negara-negara di dunia. 

Hari ini, kita tahu bahwa yang sudah dikubur jelas tidak bisa lagi menikmatinutrisi semangka. Kitalah yang berhak menikmati lezatnya dan betapa bergizinyabuah yang satu potongnya sama fungsinya dengan segelas air tersebut. Tapiingat, ketika mengkonsumsi semangka, bagian hijau dekat kulitnya ialah bagian
terpenting yang harus ikut anda makan selain warna merah/kuningnya saja.

Apa saja fungsi semangka?


1. Jika anda sedang diet, maka semangka adalah teman baik anda. Buah ini bebas lemak dan memiliki kombinasi kadar gula terbatas dan kadar air berlimpah. Apalagi, buah yang satu ini bersifat cepat mengenyangkan di dalam lambung.


2. Semangka sangat baik bagi pengidap hipertensi. Kandungan air dan kaliumnya yang tinggi bisa menetralisasi tekanan darah.


3. Semangka juga mempergiat kerja jantung.


4. Antioksidannya termasuk betakaroten dan vitamin C membantu sel-sel tubuh tetap sehat.


5. Semangka juga berfungsi untuk merangsang keluarnya air seni lebih deras sehingga sangat baik untuk mereka yang mengalami gangguan buang air kecil.


6. Semangka bisa dipakai untuk menurunkan demam.


7. Semangka bisa mencegah sariawan dengan ampuh.


Apa benar semangka adalah buah anti kanker? 

Semua berawal dari likopen. Likopen salah satu komponen karotenoid seperti halnya betakaroten. Tapi diibandingkan antioksidan lainnya, seperti vitamin C dan E, kekuatan likopen dalam memerangi radikal bebas jauh lebih ampuh. Info Kesehatan 28 Maret 2007 2 Radikal bebas berlangsung tak terkendali, baik karena pola makan yang kacau, polusi atau pikiran negatif, kekebalan tubuh akan menurun. Akibatnya ya berbagai macam penyakit dan kulit tubuhpun menjadi kering, suram, dan kendur. Dengan likopen yang terdapat dalam semangka, radikal bebas bisa langsung lumpuh!

Likopen inilah yang mampu menumpas bibit kanker. Banyak makan semangka, bahkan setiap hari pun tak masalah, justru dapat menyusutkan risiko kanker mulut rahim dan kanker pankreas pada wanita. Terhadap kanker pencernaan, likopen semangka mampu mencegahnya hingga risikonya berkurang separuhnya, seperti kanker rongga mulut, kanker kerongkongan, kanker lambung, kanker usus besar, kanker anus. Begitu pula dengan kanker prostat. Selain itu, likopen berguna untuk membuat wajah tampak bercahaya, tampak
segar dan lebih muda. Bagi lansia, semangka tidak hanya membantu memulihkan gangguan kesehatan lebih cepat, namun juga membantu meningkatkan kemampuan mental dan ketajaman daya ingat. 
 
Semangka disebut BUAH KUAT untuk pria, benarkah? Likopen dalam semangka juga menyumbangkan kasiat khusus untuk pria menikah. Buah ini bisa meningkatkan kesuburan dan membantu membangkitkan gairah seksual pria. Bagi mereka yang rindu punya keturunan, buah ini juga bisa sangat membantu. Percaya atau tidak, penelitian menunjukkan bahwa senyawa sitrulin dalam semangka, memiliki efek afrosidiak yang sama hebatnya dengan viagra, tapi sama sekali tanpa efek samping. Mau coba? Semangka lokal berbiji, semangka tanpa biji, semangka kuning, semangka merah, semangka impor, semangka bulat, semangka lonjong, atau varietas yang manapun itu, semangka tetap buah unggul dan berkhasiat tinggi! Jadikan buah ini sebagai kado cinta anda untuk keluarga. Aman dinikmati seberapa pun anda suka dan segarnya pun tiada tara
 
Sumber : dari beberapa
 
Note : I do love watermelon so much :D

- Dee -

Selasa, 14 Agustus 2012

- Tempe setengah jadi -


Abah dan Emak tinggal di sebuah desa yang cukup terpencil. Setiap hari, mereka bekerja membuat tempe untuk kemudian Abah menjualnya ke pasar. Jualan tempe merupakan satu-satunya sumber pendapatan mereka untuk bertahan hidup.

Pada satu pagi, Abah jatuh sakit, Emak pun mengambil alih tugas menjual tempe. Saat tengah bersiap-siap untuk pergi ke pasar menjual tempenya, tiba-tiba Emak sadar bahwa tempe buatannya hari itu masih belum matang, masih separah jadi.

Emak merasa sangat sedih karena tempe yang masih muda dan belum matang pastinya tidak akan laku. Itu artinya, untuk hari itu, mereka tidak akan mendapatkan pemasukan. Ketika Emak dalam kesedihan, tiba-tiba Abah mengingatkan Emak bahwa Allah Swt mampu melakukan perkara-perkara ajaib karena tiada yang mustahil bagi-Nya.

Emak pun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, "Ya Allah, aku mohon kepada-Mu agar kacang kedelai ini menjadi tempe, amin." Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Emak sangat yakin Allah pasti mengabulkan doanya.

Dengan tenang, Emak pun menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan ujung jarinya. Emak pun membuka sedikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang kedelai itu menjadi tempe. Emak termenung seketika sebab kacang itu masih tetap kacang kedelai yang belum matang benar.

Namun, Emak tidak putus asa. Dia berpikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Allah. Emak pun mengangkat kedua tangannya kembali dan berdoa lagi, "Ya Allah, aku tahu bahwa tiada yang mustahil bagi-Mu. Bantulah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe karena inilah mata pencarian kami. Aku mohon, jadikanlah kacang kedelaiku ini menjadi tempe, amin."

Dengan penuh harapan, Emak pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan itu. Apakah yang terjadi? Emak menjadi heran sebab kacang-kacang kedelai itu ... masih tetap seperti semula!

Hari pun semakin siang. Artinya, pasar pun sudah ramai didatangi pembeli. Emak tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul. Berbekal keyakinan yang sangat tinggi, Emak memaksakan diri untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu. Emak berpikir, mungkin keajaiban Allah akan terjadi dalam perjalanannya ke pasar.

Dia pun berangkat ke pasar. Semua perlengkapan untuk menjual tempe, seperti biasa, dibawa bersama. Sebelum keluar dari rumah, Emak sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, "Ya Allah, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara, aku berjalan menuju ke pasar, karuniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe, amin." Dengan penuh keyakinan, wanita tua ini pun berangkat. Di sepanjang perjalanan, dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya.

Sesampai di pasar, cepat-cepat, Emak meletakkan barang-barangnya. Emak betul-betul yakin kalau tempenya sekarang sudah benar-benar matang dan siap untuk dijual. Dengan hati yang berdebar-debar, Emak pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan yang ada. Perlahan-lahan, Emak membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya benar-benar tidak berubah, masih seperti semula!

Emak menarik napas dalam-dalam. Harapan dikabulkan-nya doa perlahan menipis. Emak merasa Allah tidak adil. Allah tidak kasihan kepadanya. Inilah satu-satunya sumber penghasilannya: berjualan tempe.

Dia pun hanya duduk saja tanpa membuka barang dagangannya itu sebab dia yakin bahwa tiada orang yang akan membeli tempe yang baru setengah jadi. Hari pun beranjak petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mulai berkurang.

Emak melihat para penjual tempe lainnya, jualan mereka sudah hampir habis. Emak tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahwa dia pulang tanpa membawa hasil jualannya hari itu.

Namun, jauh di sudut hatinya, Emak masih menaruh harapan terakhir kepada Allah, pasti Allah akan menolongnya. Walau tahu bahwa hari itu dia tidak akan mendapatkan pendapatan langsung, tetapi Emak berdoa untuk terakhir kali "Ya Allah, berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum jadi ini."

Tiba-tiba, Emak dikejutkan oleh teguran seorang wanita. "Bu ...! Maaf ya, saya ingin bertanya, apakah Ibu menjual tempe yang belum jadi? Dari tadi, saya sudah pusing berkeliling pasar ini untuk mencarinya, tapi tidak ketemu juga."

Emak langsung termenung, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. Betapa tidak terkejut, sejak sepuluh tahun dia menjual tempe, tidak pernah ada seorang pun pelanggan yang mencari tempe belum jadi.

Sebelum Emak menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat Emak berdoa di dalam hatinya "Ya Allah, saat ini aku tidak mau tempe ini menjadi matang. Biarlah kacang kedelai ini tetap seperti semula, amin."

Sebelum menjawab wanita itu, Emak pun membuka sedikit daun penutupnya. Alangkah senangnya hati Emak, ternyata memang benar, tempenya masih seperti semula! Hati Emak pun bersorak gembira. "Alhamdulillah," ucapnya.

Wanita itu pun memborong semua tempenya yang belum jadi itu. Sebelum wanita itu pergi, Emak sempat bertanya mengapa dia membeli tempe yang belum jadi. Wanita itu menerangkan bahwa anaknya yang tengah sekolah di Inggris ingin makan tempe dari desa.

Karena tempe itu akan dikirimkan ke tempat anaknya itu, si Ibu pun membeli tempe yang belum jadi. Harapannya, apabila sampai di Eropa nanti, akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah jadi, sesampainya di sana, tempe itu sudah tidak enak lagi dimakan.

Demi Allah, tiada seorang pun yang berbaik sangka kepada Allah, melainkan pasti akan memberikan kepadanya apa yang dia sangkakan. Sebab, semua kebaikan itu ada dalam genggaman Allah.

Maka apabila Allah sudah memberi husnuzan-Nya, berarti Allah akan memberi apa yang disangkakannya itu. (Abdullah bin Mas'ud)

Sumber : Oase Jiwa (Setetes Embun di Padang Pasir)

- Dee -

Minggu, 12 Agustus 2012

- Bubar SMUNSA LSM -


Buka bersama bersama teman-teman SMU begitulah judul pertemuan senja ini, bertemu kembali bersama teman-teman di masa lalu ke masa kini, dengan segala tingkah polahnya yang berubah. Kalau di bilang seru ya pertemuan tadi itu lumayan seru, bayangkan bertahun-tahun lalu kita masih menggunakan seragam abu-abu, bertemu kembali di usia yang sudah lebih dewasa tentunya, dan tentu dengan penampilan yang sangat berubah, beberapa diantara mereka bahkan tidak di sangka perubahannya. meskipun begitu ada beberapa yang masih dengan " style " lamanya. seperti aku salah satunya, aku masih saja bertahan pada style lamaku, hanya saja ada sedikit perbedaan pada penampilan. hmm tapi yang pasti semua berusaha tidak jaim meskipun ada beberapa yang jaim.

Sebagian dari mereka datang bersama keluarga, bersama pasangan halal, ada yang hanya membawa suami/istri dan ada juga yang anak-anak saja, sebagian ada juga yang hanya " melenggang kangkung " sepertiku, hanya saja bedanya mereka punya pasangan tapi tidak ikut serta, beda dong dengan aku yang ternyata malam tadi hanya tersisa aku yang single fighter.. no matter what, aku ga terlalu ambil pusing.

Bertemu teman lama itu artinya memutar kembali film kenangan, film masa putih abu-abu, tergelak tawa mengingat masa-masa itu, mengingat kenakalan-kenalan dan keusilan-keusilan yang kita lakukan dulu, membicarakan guru-guru yang dulu menjadi maskot sekolah kita.. begitu banyak kenangan yang kembali di putar. 

Bahagia bertemu mereka kembali dalam situasi berbeda, meskipun sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing, dengan kerepotan mengurus keluarga masing-masing ternyata ketika berkumpul begini terasa nikmatnya kebersamaan itu, tertawa lepas, bahagia meskipun sesaat. karena tidak ada yang tahu bagaimana beratnya hidup yang di jalani masing-masing kita di kehidupan.

how ever aku pun ikut larut dalam kebersamaan tadi, and no body ask me about my marital status..hihi and I feel so safe for a moment.. gotchaaa...!!

Lhokseumawe Ramadhan 24, 1433 H
- Dee -

Minggu, 05 Agustus 2012

- Sepasang Telinga -


“Bisa saya melihat bayi saya?”

.....pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang kearah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga.

Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak sambil berkata, “Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.”

Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Iapun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, “Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?” Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. “Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya” kata dokter. Kemudian, orang tua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka.

Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia.” kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku, ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.” Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.”

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.

“Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?” Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati.

sumber FP Strawbery

- Dee - 


- Ketika harus memilih -


Pada suatu kelas extention, seorang dosen mengadakan suatu permainan kecil kepada mahasiswanya yang
sudah berumah tangga.

"Mari Kita buat satu permainan, mohon satu orang bantu saya sebentar."

Kemudian salah satu mahasiswa berjalan menuju Papan Tulis.

Dosen: ”Silahkan Tulis 10 nama yg paling dekat dengan anda pada papan Tulis !”

Dalam sekejap sudah dituliskan semuanya oleh mahasiswa tersebut. Ada nama tetangganya, nama orang tuanya, kekasihnya, anaknya dan lain-lain.

Dosen: ”Sekarang silahkan coret 2 nama yg menurut anda tidak penting !”

Mahasiswa itu lalu mencoret nama tetangganya.

Dosen: ”Silahkan Coret 2 lagi !”

Mahasiswa itu lalu mencoret nama teman-teman kantornya.

Dosen: ”Silahkan Coret 1 lagi !”

Mahasiswa Itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterus sampai tersisa 3 nama yaitu orang tuanya, istrinya, dan anaknya.

Suasana kelas hening. Mereka mengira semua sudah selesai dan tidak ada lagi yg harus dipilih.

Tiba tiba Dosen Berkata : ”Silahkan Coret 1 lagi !”

Mahasiswa itu perlahan mengambil pilihan yg amat sulit lalu dia mencoret nama orang tuanya secara perlahan.

Dosen: ”Silahkan Coret 1 lagi !”

Hatinya menjadi bingung. Kemudian mengangkat kapur dan lambat laun mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu mahasiswa itupun menangis

Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya kepada Mahasiswa itu. "Orang terkasihmu bukan orang tuamu dan anakmu? Orang tua yang membesarkan Anda, anak anda adalah darah daging anda , sedang istri itu bisa di cari lagi. Tapi mengapa anda berbalik memilih istri anda sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?”

Semua orang didalam kelas terpana dan menunggu apa jawaban dari Mahasiswa tersebut.

Lalu mahasiswa itu perlahan berkata, "Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah dewasa setelah itu menikah pasti meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah istri saya."

Sahabat Hikmah...
Rugi dan binasalah suami-suami yang tidak menghargai isteri mereka.
Karena isteri inilah yang telah memberikan segalanya.
Dia telah memberikan kita anak, mengurus rumah, keuangan.
Menyiapkan makanan, baju dan menjadi penghibur kita .
Dan dia akan tetap setia menemani dan mengurus kita sampai ajal menjemput, walaupun yang lain telah pergi dengan urusannya.
Biarpun tak secantik bintang, tetapi dia adalah isterimu.
Dan dialah yang halal untukmu.

Sayangi dan syukuri…..

Firman Allah :
"Dan bergaullah dengan mereka dengan cara yang patut. Kemudian apabila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikannya kebaikan yang banyak." (QS An-Nisaa:19)

Dari Abu Hurairah ra., dia berkata :”Rasulullah SAW bersabda :”Janganlah seorang mukmin membenci mukminah, jika ia tidak suka salah satu akhlaq (istri)nya, ia menyukai daripadanya akhlaq yang lain” –atau beliau bersabda ; “sesuatu yang lainnya”. (HR.Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., dia berkata :”Rasulullah SAW bersabda :”Berwasiatlah kepada wanita dengan baik, sebab wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan yang paling bengkok pada tulang rusuk adalah bagian atasnya. Maka apabila kamu langsung meluruskannya maka kamu telah mematahkannya. Dan apabila kamu membiarkannya, maka dia akan bengkok selamanya, maka berpesan-pesanlah kepada wanita”. (HR.Bukhari-Muslim)

”Wanita itu bagaikan tulang rusuk, jika kamu meluruskannya (secara paksa) maka kamu mematahkannya, dan jika kamu mencari kepuasan daripadanya maka kamu akan mendapatkannya, dan padanya tetap ada yang bengkok”. (HR.Bukhari-Muslim)

Dari Mu’awiyah Ibn Haidah ra, dia berkata :”Saya bertanya kepada Rasulullah : ”Wahai Rasulullah apa hak istri salah seorang kami atas suaminya ?”. Beliau menjawab :”Kamu memberinya makan kalau kamu makan, kamu memberinya pakaian kalau kamu berpakaian, jangan memukul wajah, jangan mencaci menjelek-jelekkan dan jangan berpisah ranjang dengannya kecuali dalam satu rumah”. *) (HR.Abu Daud, hadits hasan)

Dari Abddullah Ibn Umar Ibn Al-Ash ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : ”Dunia ini adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita shalihah”. (HR.Muslim)

Wallahu a'lam bi showab

O.F.A

Sumber:
http://kata2hikmah0fa,wordpress,com/
 
- Dee -

- Renungan Indah -

 WS. Rendra
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku

... Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

(Puisi terakhir Rendra yang dituliskannya diatas ranjang RS)
 
 
- Dee -
 
 

Sabtu, 04 Agustus 2012

- Kisah detik-detik kepergian Rasulullah -



Pagi itu Rasulullah dengan suara terbata-bata berkutbah, " Wahai umat ku. kita semua dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya, maka taat dan bertaqwala kepada-Nya. Ku wariskan dua perkara kepada kalian, Al Qur'an dan Sunnahku. Siapa yang mencintai Sunnahku, berarti mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk surga bersama-sama aku"

Kutbah singkat itu di akhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap satu persatu sahabatnya. Abu bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang. Ali menundukkan kepala.

Isyarat telah datang, saatnya telah tiba, " Rasulullah akan meninggalkan kita semua" keluh hati sahabat. Manusia tercinta itu, hampi selesai tunaikan tugasnya. Tanda-tanda itu makin kuat. Ali dengan cekatan memeluk rasulullah yang lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Di dalamnya Rasul terbaring lemah dengan kening berkeringat membasahi pelepah kurma alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar salam, "bolehkah saya masuk?' tanyanya.
Fatimah tak mengijinkan masuk. "Maafkan ayahku sedang demam."
Ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya, "siapakah itu wahai anakku" "Tak taulah ayahku, sepertinya baru kali ini aku melihatnya" tutur Fatimah lembut.
Rasul menatap putrinya dengan pandangan yang mengetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah putrinya hendak di kenangnya.

" Ketahuilah. Dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah malaikul maut" kata Rasulullah. Fatimahpun menahan ledakan tangisnya.

Ketika malaikat maut datang mendekat, Rasul menanyakan kenapa jibril tidak menyertainya. Kemudian di panggilah jibril yang sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah" tanya Rasul dengan suara yang teramat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka. para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Ternyata itu tidak membuat rasul lega. Matanya masih penuh gambaran kecemasan.
" Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya jibril.
" Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
" Jangan khawatir ya rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepada ku, Ku haramkan surga bagi siapa saja, kecuali umat muhammad telah berada di dalamnya" kata jibril.

Detik-detik semakin dekat. Saatnya Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah di tarik. Nampak sekujur tubuh Rasul bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini" Rasulullah mengaduh lirih. Fatimah terpejam. Ali yang berada di sampingnya menunduk semakin dalam. Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu. ' Siapa yang sanggup melihat kekasih Allah di renggut ajal," kata Jibril. Kemudian terdengar Rasul memekik karena sakit yang tak tertahankan. "Ya Allah, dasyat nian maut ini, timpahkan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku".

Badan Rasul mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya, " Uushikum bis shalati, wa maa malakat aymanukum. Peliharalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah diantara kamu"

Di luar pintu tangispun mulai terdengar bersahutan. Sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya. Dan Ali kembali mendekatkan telinga di bibir rasul yang mulai kebiruan, " Ummatii..., ummatii...., ummatii...,"

Berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi."

Betapa cinta Rasulullah kepada kita. Betapa sayangnya beliau kepada pengikutnya yang belum pernah dilihatnya sekalipun...

Lhokseumawe Ramadhan 15 1433
- Dee -

Rindu kami padamu ya Rasul..
Rindu tiada terkira...
Berabad jarak darimu ya Rasul..
Seakan engkau disini..
Cinta Ikhlasmu pada manusia..
Bagai cahaya surgawi..
Dapat kami membalas cintamu..
Secara bersahaja..

- Bimbo -

Kamis, 02 Agustus 2012

- Surat kepada Sahabat -


Pada saatnya kita akan tua. Anak-anak yang dulu kerap memanggil kita dan tak segera kita tanggapi, boleh jadi kini telah bertebaran di berbagai penjuru bumi. Kita memanggil-manggil mereka, sebagaimana dulu mereka memanggil kita. Bersyukurlah jika mereka masih amat berhasrat memenuhi panggilan kita, meski tak selalu mampu memenuhi panggilan itu karena jauhnya jarak dan terbatasnya kesempatan. Semoga anak-anak kita bukanlah termasuk mereka yang telah kehilangan rasa rindu kepada orangtua. Mereka tak bisa merasa dekat, bahkan saat berdekatan dengan kita. Mereka tak mampu merasakan kehangatan, meski kita sedang memberikan senyum terbaik kita untuknya. Persoalannya, apakah yang telah kita semai di hati mereka? Benih-benih rasa rindu yang secara alamiah tumbuh dalam diri mereka, adakah kita pupuk dengan memberi perhatian, ketulusan dan kehangatan kita?

Pada saatnya kita akan tua, lemah dan renta. Kemeja yang dulu rasanya tak lengkap tanpa jas dan dasi –meski kita tinggal di negeri beriklim tropis—kini tak lagi menarik. Perempuan yang dulu membiarkan dadanya terbuka dan berkata jilbab hanya sesuai untuk negeri di Timur Tengah, kini bahkan tak bisa lepas dari syal dan kain yang melilit badan. Mereka tak lagi peduli dengan penampilan karena masalah kesehatan jauh lebih menyibukkan. Di saat itu, apakah yang dapat kita harapkan dari masa muda kita untuk pulang ke kampung akhirat?

Pada saatnya kita akan memasuki penghujung usia kita, tua dan renta. Ataukah kita tak sempat merasai masa yang disebut lansia? Betapa banyak yang berpanjang angan-angan tentang masa 50 tahun yang akan datang, tapi ia sendiri tak sempat merasai umur panjang. Betapa banyak yang tak peduli darimana ia dapatkan hartanya; adakah dari jalan yang halal ataukah ada syubhat dan bahkan haram yang nyata di dalamnya. Mereka menumpuk harta dengan menjual agama (bila perlu), tapi yang menikmati adalah ahli warisnya. Sementara ia harus menghadap-Nya dengan setumpuk dosa yang tak tertanggungkan. Adakah itu kita?

Pada saatnya kita beranjak tua. Putih rambut kita, putih pula mata kita sehingga tak mampu melihat sekeliling dengan jelas. Kita merasakan kesedihan yang teramat sangat. Padahal telah lama kita membiarkan diri rabun terhadap kebenaran. Kita abaikan diri kita sendiri dari mengingat-Nya bersebab dunia yang amat memenuhi rongga dada kita. Bersujud kita berlama-lama, tapi bukan untuk mengagungkan-Nya, melainkan karena amat merindui dunia. Dan di saat renta, ingin sekali kita berlama-lama sujud untuk memohon agar badan bugar kembali. Ataukah kita bahkan tak mengingat-Nya sama sekali? Na’udzubillahi min dzaalik. Maka beruntunglah mereka yang mengingat-Nya di usia senja; mengingat yang penuh sesal. Semoga Allah Ta’ala berkenan memberi karunia berubah akhir hayat yang baik (husnul khatimah). Dan celakalah orang yang sampai penghujung usianya, tidaklah ia beribah kecuali hanya untuk mengharap dunia.

Pada saatnya kita akan mengatupkan mata untuk selama-lamanya, lalu hidup di alam yang berbeda. Adakah ketika itu kita menginsyafi salah dan dosa kita? Adakah kita sempat bertaubat kepada-Nya? Ataukah kita yang dimaksud dalam QS. At-Takaatsur, yakni orang yang tidak berhenti merindui dunia dan mencurahkan passionnya secara total untuk kesenangan dunia. Tak ada yang sanggup menghentikannya kecuali kematian. Mereka inilah yang tempat kembalinya adalah neraka jahim. Na’udzubillahi min dzaalik.

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainulyaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” QS. At-Takaatsur, 102: 1-8
by : Ustadz Fauzil Adhim
salah satu dosen pengajar saat masih menimba ilmu di Jogja
- Dee -